RadarRakyat.Info-Prestasi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai pemimpin DKI Jakarta dalam mengelola transportasi umum bus Transjakarta hanya menampilkan pengelolaan yang amburadul. Dibanding gubernur sebelumnya, prestasi Ahok sangatlah buruk.
“Dilihat
dari sisi hal teknis, belum ada komitmen untuk sterilkan jalur Trans Jakarta. Ini
yang jadi penyakit. Sesuatu yang mudah itu tak bisa dilakukan Ahok. Padahal,
tidak ada di dunia mana pun jalur busway yang tidak steril, kecuali di
Jakarta,” kata Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus
Abadi di Jakarta, Minggu (19/2).
Menurutnya,
terkait pembenahan transportasi umum busway ini, Ahok selalu bilang mau
menambah armada dan mempererat peran angkutan umum, tapi faktanya
pengelolaannya sangat buruk.
“Jika mau
didalami, jalur busway Jakarta ini ternyata terpanjang di dunia. Tapi faktanya,
kinerja dan pengelolaanya terburuk di dunia. Ini “prestasi” Ahok.”
Cuma
lucunya, dalam kampanyenya kemarin, pasangan Ahok-Djarot ini selalu mengangkat
tema pembenahan transportasi yang menjadi komoditas kampenye, padahal selama
mereka menjabat itu masalahnya tak terselesaikan. Yang ada hanya di tataran
konsep mau memperbaiki armada transportasi umum.
“Padahal
efek karut marut transportasi di DKI itu banyak. Baik dari sisi ekonomi,
lingkungan, dan sosial. Kalau bisa diatasi akan dicatat dalam sejarah prestasi
itu. Tapi ya prestasi buruk. Ini yang harus perhatian pemilih pada putaran dua
nanti.”
Menurut
Tulus, pihaknya kerap berdialog dengan unsur pemerintah daerah dan publik. Tapi
dari publik banyak keluham, bukti pemerintah belum optimal dalam melakukan
pelayanan terhadap konsumen dalam hal ini warganya. Salah satunya terkaut
busway itu.
“Selama ini
aspek hilir (busway) harus diselesaikan. Bukan hanya di hulu saja, dengan
menambah armada. Tapi pengelolaannya harus baik juga. Sehingga masyarakat mau
beralih ke busway ini.”
Sekadar
informasi, transportasi busway sendiri mulai beroperasi pada 15 Januari 2004
dengan ditandai peresmian koridor I (Blok M-Kota) di era kepemimpinan
Sutiyoso-Fauzi Bowo.
Saat
menjabat gubernur, Bang Yos sukses membangun tujuh koridor dengan panjang
107,55 km. Sementara Gubernur Fauzi Bowo-Prijanto membangun empat koridor
sepanjang 99,3 km. Jokowi-Ahok cuma sanggup membangun satu koridor sepanjang
23,75 km. Dan “prestasi” Ahok-Djarot cuma bisanya mengganti logo baru Trans
Jakarta. (akt)
0 Response to "Pengelolaan Busway di Bawah Ahok, Terburuk di Dunia! ,Cuma Bisa Ganti Logo Saja"
Posting Komentar