RadarRakyat.Info-Hari ini ada
berita heboh, yah sebenarnya menurut saya biasa saja tetapi menjadi heboh di
kalangan Jokowi dan tim suksesnya, yaitu beredarnya gambar orbituary atau
pengumuman atas nama Jokowi dilengkapi nama yang selama ini disebut sebagai
nama China Jokowi. Tidak kurang sampai Jokowi sendiri memberikan komentar atas
iklan tersebut yaitu keterlaluan dan sudah di luar batas, atau yang kira-kira
memiliki arti sama, karena saya lupa persisnya Jokowi mengatakan apa. Secara
alamiah tentu saja tudingan pelaku diarahkan kepada tim saingan Jokowi, siapa
lagi kalau bukan tim Prabowo sebagai satu-satunya capres yang dianggap dapat
menyaingi Jokowi.
10268474_10202952704751671_4960377616284155975_nCeritapun
bertambah dengan seolah orbituary tersebut dimaksudkan untuk mengancam jiwa dan
keselamatan Jokowi. Namun tentu saja apakah tim Prabowo atau Gerindra senaif
itu? Apakah mereka tidak bisa melihat bahwa membuat gambar seperti itu bisa
menyerang balik mereka? Tentu saja pasti mereka bisa memperhitungan dan melihat
rekam jejak selama ini dimana meme atau gambar buatan Gerindra untuk melawan
Jokowi biasanya lebih bersifat sarkastik tapi tetap memiliki dasar misalnya
angka statistik korupsi PDIP dan statistik kebolosan anggota PDIP di DPR yang
memang sesuai fakta di lapangan, maka saya bisa yakin bahwa tidak mungkin tim
Gerindra yang melakukannya, tidak mungkin mereka sebodoh itu.
Kemudian
saya mengingat kejadian awal tahun ini di mana Jokowi melontar isu bahwa dia
disadap dan mau dibunuh dengan cara diledakan. Isu penyadapan belakangan
terbukti hanya kebohongan dari Jokowi yang terbukti dari fakta bahwa Jokowi
tidak mampu menunjukan satupun alat penyadap yang konon dia temukan; selain itu
terbukti juga bahwa tidak pernah ada rencana meledakan Jokowi, yang terjadi
adalah kapal yang akan ditumpangi Jokowi terbakar karena konsleting pada malam
hari sebelum digunakan keesokan harinya, yang mana sudah dikonfirmasi tim
forensik dari kepolisian bahwa kebakaran terjadi karena konsleting dan bukan
karena bahan peledak atau tindakan terorisme apapun. Jadi di sini terbukti
Jokowi hanya mengarang cerita supaya dia mendapat simpati masyarakat, atau
istilahnya play victim.
Sejak
kejadian di atas saya jadi ingat kejadian ledakan bom atau kerusuhan (saya lupa
yang mana) di Solo pada saat kampanye Pilgub DKI, di mana saat itu Jokowi
sepulangnya ke Solo berkata “Sungguh keji bila ini terkait pilgub Jakarta”
Terus terang saat itu saya juga terpancing dan menganggap bahwa kejadian
tersebut dilakukan oleh tim Foke untuk menunjukan bahwa Solo tidak aman. Wah,
sungguh kejam sekali Foke, begitu saya berpikir.
Namun
setelah play victim Jokowi tersebut saya jadi berpikir ulang, jangan-jangan
pelakunya adalah pasukan Jokowi sendiri apalagi di belakang Jokowi ada
Hendropriyono, intelijen kesayangan Megawati dan Luhut Panjaitan purnawirawan
dari Golkar namun teman bisnis Jokowi di Solo. Fakta bahwa Jokowi pelakunya
semakin terbukti bila kita melihat sampai hari ini Solo tenang-tenang saja dan
tidak pernah ada kejadian saat pilgub, ditambah lagi ada kejadian bahwa bengkel
Sukiyat dibakar orang karena membongkar kepalsuan Esemka.
Saya juga
ingat bahwa strategi andalan PDIP selama puluhan tahun adalah play victim,
mereka berpikir akan lebih mudah meraih suara rakyat bila rakyat melihat calon
dari PDIP adalah korban dari kelaliman atau kezaliman negara atau lawan.
Megawati pernah berhasil menggunakan cara ini sehingga tampaknya PDIP melihat
tidak ada alasan mengapa cara yang sama tidak bisa digunakan oleh Jokowi dan
faktanya memang Jokowi sudah mulai melakukan strategi play victim. Bila hal ini
diletakan dalam konteks iklan RIP Jokowi yang heboh itu maka sudah jelas
kemungkinan bahwa tim pencitraan Jokowi yang menyebar iklan tersebut jauh lebih
besar daripada bila lawan Jokowi yang melakukannya.
Permainan
kotor kembali terjadi menjelang pertarungan Pilpres kali ini. #Miris Negeri ku
Ini
Dunia maya
heboh dengan beredarnya gambar orbituary atau pengumuman atas nama Jokowi.
Dilengkapi
nama yang selama ini disebut sebagai nama China Jokowi.
Tidak kurang
sampai Jokowi sendiri memberikan komentar atas iklan tersebut yaitu keterlaluan
dan sudah di luar batas.
Secara
alamiah tentu saja tudingan pelaku diarahkan kepada tim saingan Jokowi, siapa
lagi kalau bukan tim Prabowo sebagai satu-satunya capres yang dianggap dapat
menyaingi Jokowi.
Lalu siapa
yang pertama kali menyebar gambar itu? Apakah benar lawan politik Jokowi yang
menyebarkan?
Atau justru
sebaliknya kubu Jokowi sendiri yang menebar isu ini sebagaimana ditulis oleh
Berric Dondarrion di Kompasiana?
Kami bersama
tim mencoba menelusuri asal muasal beredarnya gambar RIP Jokowi.
akun twiter
@ulinyusron benar ada gambar RIP Jokowi, stalking asalnya dari FB Nophie
Frinsta & Tatang Badru Tamam.
Setelah kita
selidiki lebih lanjut Dan om @ulinyusron sangat fair, beliau infokan sumbernya
FB, artinya bisa ditrace di FB kok. Jelas bukan om Ulin yg membuat.
Pengakuan
@ulinyusron bahwa dapat dari akun FB Nophie dan 1 akun Tatang.
Namun foto
ini telah disebar sebelum hari jumat. Dan kemungkinan selasa atau hari Rabu
sehingga telah tersebar. Kebetulan kami trace dari TL @ulinyusron.
Dan ternyata
akun @Tatang Badru Tamam dan Nophie Frinsta merupakan dalang yang sekaligus
PENDUKUNG JOKOWI.
Sepandai-pandai
tupai melompat pasti akan jatuh juga.
Jangan Pilih
mereka yang menghalalkan segala cara demi kekuasaan.
Cara2
kerusuhan inilah yg sering dipakai. Jadi tak perlu kaget klu misalnya dalam
waktu dekat ada kerusuhan sara. Sudah ketebak siapa yg bikin.
Kalau ada
kerusuhan sasarannya pasti etnis Tionghoa. Biar gampang yg dituduh. Selama ini
yg dikenal anti Tionghoa adalah Prabowo. Dia bisa kena sasar.
MERDEKA
BUNG. SELAMATKAN INDONESIA. (Berric Dondarrion Kompasiana & artikel Sosial
Media)
0 Response to "Flashback Opini : IKLAN RIP JOKOWI BUATAN TIM JOKOWI SENDIRI"
Posting Komentar