RadarRakyat.Info-Dominasi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Panitia Seleksi (Pansel) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sangat terlihat dan sulit ditutupi. Fenomena ini menggambarkan betapa berkuasanya seorang Sri Mulyani.
"Saat
ini, Sri Mulyani adalah the real president di sektor ekonomi. Dia kuasai
moneter, keuangan. Dan OJK sebagai lembaga pengawas industri keuangan, ingin
dia genggam pula," ujar peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)
Salamuddin Daeng kepada wartawan di Jakarta, Jumat (3/3).
Dia
menengarai upaya Sri Mulyani menguasai OJK merupakan bagian dari skenario besar
mantan Managing Director World Bank itu untuk melantai di bursa Pilpres 2019.
"OJK
mengelola aset industri keuangan hingga puluhan ribu triliun. Tentu ini lahan
yang gurih untuk dikuasai," katanya.
Kecurigaan
yang sama disampaikan ekonom senior DR. Rizal Ramli. Rizal menduga ada upaya
menempatkan orang-orang Sri Mulyani di OJK.
"Jika
ini terjadi, OJK tak akan independen lagi. OJK jangan sampai hanya diisi oleh
geng-geng SMI. Bahaya!" katanya.
Direktur
Centre for Budget Analysis Uchok Sky Khadafi melihat ada banyak kejanggalan dan
keanehan dalam proses seleksi. Banyak calon yang memiliki kapasitas dan
kemampuan justru tidak lolos.
Kabarnya,
Gubernur BI Agus Martowardojo selaku anggota Pansel sempat berdebat keras
dengan Sri Mulyani sebagai ketua pansel saat penentuan kandidat yang lolos
seleksi. Namun, Agus memilih untuk mundur dan mengalah.
Selain itu,
pengumuman 35 calon komisioner OJK yang lolos seleksi tahap II dilakukan saat
Menko Perekonomian Darmin Nasution yang juga anggota pansel, melakukan
kunjungan kerja ke Iran. Sangat mungkin Menko Darmin tak diberi tahu soal
pengumuman tersebut.
"Pansel
OJK banyak mengakomodir pihak dari pemerintahan sebelumnya mengingat Sri
Mulyani dan Agus Martowardjojo merupakan warisan pemerintahan SBY,"
katanya.
Beberapa
nama yang diduga dekat dengan rezim pemerintahan SBY adalah Agus Santoso, Ahmad
Junaedy Ganie, Dewi Hanggaraeni, Prof Firmanzah Ph.D (mantan staf khusus), Drs
Freddy R Saragih, Prof Haryono Umar, Lucky Fathul Aziz Hadibrata, Maliki Heru
Santoso, Riswinandi, Sigit Pramono, dan Tirta Segara.
"Dalam
tanda kutip pesanan. Kalau tidak mau diindikasikan seperti itu, ayo
buka-bukaan. Karena orang-orang yang lolos di mata publik agak janggal dan
aneh. Yang bagus justru gak lolos," kata dia (rmol)
0 Response to "Sri Mulyani Kuasai OJK, Skenario Besar Untuk Pilpres 2019"
Posting Komentar