Suararakyat - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah membantah tudingan partainya tidak ramah dengan umat Islam. Basarah memberi contoh PDIP dekat dengan Islam, salah satunya adalah keberadaan sayap organisasi Islam PDIP Baitul Muslimin Indonesia.
Apalagi, BMI telah bekerjasama dengan berbagai ormas keagamaan. Sebagian besar anggota BMI juga berasal dari kalangan Nadhatul Ulama dan Muhammadiyah.
"Kalau tidak ramah pada Islam Bu Mega enggak mungkin mendirikan Baitul Muslimin Indonesia sebagai sayap Islam di PDIP," kata Basarah di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Minggu (28/1).
Basarah menegaskan, PDIP adalah partai yang justru ingin mensinergikan antara ajaran Islam dengan nasionalis. Hal itu terlihat dengan digelarnya salat Jumat berjamaah di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
"Sebagai contoh kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro hampir setiap Jumat menyelenggarakan salat Jumat berjamaah satu bukti kami partai yang religius yang menghormati ibadah-ibadah umat," tegasnya.
Dari segi ideologi, kata Basarah, PDIP menjunjung tinggi sila ketuhanan yang tercantum dalam Pancasila seperti yang diajarkan proklamator, Soekarno. Ajaran yang diamalkan adalah setiap warga Indonesia, termasuk kader PDIP harus bertuhan dan religius.
"Yang Islam menjalankan perintah Tuhannya menurut ajaran Islam. Yang Kristen menjalankan perintahnya menurut ajaran Kristen, yang Hindu menjalankan perinthanya menurut agama Hindu," tandasnya.
0 Response to "Bantah PDIP Tidak Ramah dengan Umat Islam, Ahmad Basarah: Kalau Tidak Ramah Bu Mega Gak Mungkin..."
Posting Komentar