ilustrasi
RadarRakyat.Info-Komitmen pemerintah memerangi narkoba tidak bisa dianggap remeh. Keseriusan ini sudah dibuktikan di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan tegas menjatuhkan Hukuman Mati bagi para pengedar dan bandar narkoba yang bercokol di Indonesia.
Keseriusan itu juga terus dibuktikan BNN yang pada Minggu (6/8/17) kemarin berhasil mengamankan lima orang pemilik sabu asal Malaysia di Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat.
Penangkapan ini bermula dari tertangkapnya tersangka bernama Ryan. Dari tangan Ryan, BNN menyita barang bukti berupa 17 kilogram sabu-sabu yang tersimpan di dalam mobil yang diselundupkan dari Malaysia.
BNN melakukan pengembangan terhadap kasus Ryan, dan BNN pun akhirnya menangkap empat pelaku lain.
Menurut Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari mengatakan, keempat orang itu adalah Cheng Kheng Hoe, Alaw, Alvin, dan Tia. Mereka berperan sebagai pemilik dan pengendali narkotika tersebut.
Dalam tugas tersebut, BNN menembak mati dua tersangka lantaran melawan petugas. Dua tersangka yang tewas itu adalah Ahoi WN Malaysia, dan Alaw alias Ape warga negara Indonesia.
Saat ini penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sangat merajalela. Hal ini terlihat dengan makin banyaknya pengguna narkoba dari semua kalangan dan peredaran narkoba yang terus meningkat.
Namun yang lebih memperihatinkan, penyalahgunaan narkoba saat ini justru banyak dari kalangan remaja dan anak muda, yaitu para pelajar dan mahasiswa. Padahal mereka merupakan generasi penerus bangsa yang nantinya akan menjadi pemimpin-peminpin dinegeri tercinta ini.
Melihat kenyataan yang terjadi sekarang ini dan dampak negatifnya sangat besar dimasa yang akan datang, maka semua elemen bangsa ini, seperti pemerintah, aparat penegak hukum, institusi pendidikan, serta masyarakat jangan berhenti melakukan gerakan perangi narkoba secara serius dan terus menerus, baik dengan pendekatan preventif maupun represif, sehingga upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba ini dapat berjalan dengan efektif.
Sementara narkoba sangat merusak prilaku serta menimbulkan penyakit yang mengendap hingga mengrogoti tubuh dan berakhir pada hilangnya nyawa. Selain itu akan berdampak pada krisis ekonomi keluarga, jika hal tersebut tidak dicegah.
Membasmi bandit-bandit barang haram yang merusak generasi bangsa, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, maka dibutuhkan juga peran aktif masyarakat dalam memberikan informasi serta mengkampanyekan bahaya narkoba.(Bdk)
Keseriusan itu juga terus dibuktikan BNN yang pada Minggu (6/8/17) kemarin berhasil mengamankan lima orang pemilik sabu asal Malaysia di Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat.
Penangkapan ini bermula dari tertangkapnya tersangka bernama Ryan. Dari tangan Ryan, BNN menyita barang bukti berupa 17 kilogram sabu-sabu yang tersimpan di dalam mobil yang diselundupkan dari Malaysia.
BNN melakukan pengembangan terhadap kasus Ryan, dan BNN pun akhirnya menangkap empat pelaku lain.
Menurut Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari mengatakan, keempat orang itu adalah Cheng Kheng Hoe, Alaw, Alvin, dan Tia. Mereka berperan sebagai pemilik dan pengendali narkotika tersebut.
Dalam tugas tersebut, BNN menembak mati dua tersangka lantaran melawan petugas. Dua tersangka yang tewas itu adalah Ahoi WN Malaysia, dan Alaw alias Ape warga negara Indonesia.
Saat ini penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sangat merajalela. Hal ini terlihat dengan makin banyaknya pengguna narkoba dari semua kalangan dan peredaran narkoba yang terus meningkat.
Namun yang lebih memperihatinkan, penyalahgunaan narkoba saat ini justru banyak dari kalangan remaja dan anak muda, yaitu para pelajar dan mahasiswa. Padahal mereka merupakan generasi penerus bangsa yang nantinya akan menjadi pemimpin-peminpin dinegeri tercinta ini.
Melihat kenyataan yang terjadi sekarang ini dan dampak negatifnya sangat besar dimasa yang akan datang, maka semua elemen bangsa ini, seperti pemerintah, aparat penegak hukum, institusi pendidikan, serta masyarakat jangan berhenti melakukan gerakan perangi narkoba secara serius dan terus menerus, baik dengan pendekatan preventif maupun represif, sehingga upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba ini dapat berjalan dengan efektif.
Sementara narkoba sangat merusak prilaku serta menimbulkan penyakit yang mengendap hingga mengrogoti tubuh dan berakhir pada hilangnya nyawa. Selain itu akan berdampak pada krisis ekonomi keluarga, jika hal tersebut tidak dicegah.
Membasmi bandit-bandit barang haram yang merusak generasi bangsa, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, maka dibutuhkan juga peran aktif masyarakat dalam memberikan informasi serta mengkampanyekan bahaya narkoba.(Bdk)
0 Response to "Pengedar Sabu 17 Kg Asal Malaysia Tewas Ditembak BNN"
Posting Komentar