Kelompok militan Abu Sayyaf/Foto: BBC World
RadarRakyat.Info-Tiga orang militan Abu Sayyaf tewas dalam baku tembak dengan pasukan bersenjata Filipina di Clarin Bohol. Kepala pasukan bersenjata Filipina Eduardo Ano mengatakan satu diantaranya merupakan pemandu kelompok Abu Sayyaf, Joselito Melloria.
Dilansir dari CNN, Minggu (23/4/2017), baku tembak itu terjadi pada Sabtu (22/4) pukul 21.00 waktu setempat. Tiga senjata api berhasil diamankan seperti M16 dan senapan M14.
Pihak militer mengatakan mereka masih mengejar tiga anggota kelompok Abu Sayyaf pimpinan Abu Rami. Kelompok Abu Rami berlayar dari Sulu menuju Bohol awal bulan ini.
Juru bicara angkatan bersenjata Filipina, Brigjen Restituto Padilla memastikan kematian pemandu kelompok Abu Sayyaf, Joselito Melloria. Melloria dilaporkan tewas dalam baku tembak dengan pasukan pemerintah.
"Dia memang Joselito Melloria dan dia tewas saat pasukan kami bertemu dengan kelompok mereka di Sitio Lagsing, Barangay Bacani, Clarin, Bohol sekitar pukul 01.00 hari ini," kata Padilla.
Gubernur Bohol Edgar Chatto mengatakan pertempuran itu terjadi pukul 00.45 waktu setempat dan berlangsung hingga sore hari.
"Pasukan kami langsung merespons informasi yang diberikan warga setempat. Kami memberikan mereka tips melacak keberadaan mereka, kemudian kami bisa menyudutkan mereka," jelas Chatto.
"Saya pikir mereka menggunakan gua sebagai tempat berlindung sementara di area itu," sambungnya.
Chatto juga mengetahui jika para bandit itu telah kehilangan kemampuan bertarungnya. "Mempertimbangkan informasi yang disampaikan dengan pihak yang bertemu sekaligus berinteraksi dengan mereka, mereka mulai melemah dan kehabisan senjata api," ujarnya.
Chatto juga mengungkapkan warga di sekitar lokasi juga telah dievakuasi. Pemerintah memobilisasi tim untuk memberikan bantuan.
"Mereka sekarang ada di Pusat Kebudayaan di kota Clarin. Kami juga sudah memobilisasi tim respons untuk menyediakan kebutuhan warga," ucapnya.
"Juga ada hostel terdekat yang berada persis di sebelah Pusat Kebudayaan dan kami meningkatkan kemampuan rumah sakit," lanjut Chatto.
Meski sempat ada baku tembak, Chatto menegaskan Bohol masih 'sangat damai'.
"Kami hanya minta agar masyarakat selalu waspada dan melaporkan jika ada orang-orang mencurigakan di komunitas masing-masing," tutup Chatto.
Baku tembak di Clarin ini sudah terjadi dua kali selama dua pekan terakhir. Sebelumnya diberitakan lima orang tewas dalam baku tembak dengan 10 terduga militan Abu Sayyaf yang menyerang Pulau Resor Bohol. Korban tewas termasuk seorang polisi Filipina
Bohol merupakan destinasi wisata utama, tempat para turis asing bisa berenang bersama hiu paus dan mengagumi primata kecil yang disebut tarsius, serta menaiki kapal pesiar di sungai-sungai yang airnya sejernih kristal dan bersantai di pantai pasir putih.
Kelompok bersenjata tersebut berlayar ke kota Inabanga, Bohol pada Senin (10/4) lalu menyusuri sungai menuju bagian terpencil Bohol dengan menggunakan tiga kapal cepat. Baku tembak pun terjadi saat polisi datang pada Selasa dini hari.(detik)
Dilansir dari CNN, Minggu (23/4/2017), baku tembak itu terjadi pada Sabtu (22/4) pukul 21.00 waktu setempat. Tiga senjata api berhasil diamankan seperti M16 dan senapan M14.
Pihak militer mengatakan mereka masih mengejar tiga anggota kelompok Abu Sayyaf pimpinan Abu Rami. Kelompok Abu Rami berlayar dari Sulu menuju Bohol awal bulan ini.
Juru bicara angkatan bersenjata Filipina, Brigjen Restituto Padilla memastikan kematian pemandu kelompok Abu Sayyaf, Joselito Melloria. Melloria dilaporkan tewas dalam baku tembak dengan pasukan pemerintah.
"Dia memang Joselito Melloria dan dia tewas saat pasukan kami bertemu dengan kelompok mereka di Sitio Lagsing, Barangay Bacani, Clarin, Bohol sekitar pukul 01.00 hari ini," kata Padilla.
Gubernur Bohol Edgar Chatto mengatakan pertempuran itu terjadi pukul 00.45 waktu setempat dan berlangsung hingga sore hari.
"Pasukan kami langsung merespons informasi yang diberikan warga setempat. Kami memberikan mereka tips melacak keberadaan mereka, kemudian kami bisa menyudutkan mereka," jelas Chatto.
"Saya pikir mereka menggunakan gua sebagai tempat berlindung sementara di area itu," sambungnya.
Chatto juga mengetahui jika para bandit itu telah kehilangan kemampuan bertarungnya. "Mempertimbangkan informasi yang disampaikan dengan pihak yang bertemu sekaligus berinteraksi dengan mereka, mereka mulai melemah dan kehabisan senjata api," ujarnya.
Chatto juga mengungkapkan warga di sekitar lokasi juga telah dievakuasi. Pemerintah memobilisasi tim untuk memberikan bantuan.
"Mereka sekarang ada di Pusat Kebudayaan di kota Clarin. Kami juga sudah memobilisasi tim respons untuk menyediakan kebutuhan warga," ucapnya.
"Juga ada hostel terdekat yang berada persis di sebelah Pusat Kebudayaan dan kami meningkatkan kemampuan rumah sakit," lanjut Chatto.
Meski sempat ada baku tembak, Chatto menegaskan Bohol masih 'sangat damai'.
"Kami hanya minta agar masyarakat selalu waspada dan melaporkan jika ada orang-orang mencurigakan di komunitas masing-masing," tutup Chatto.
Baku tembak di Clarin ini sudah terjadi dua kali selama dua pekan terakhir. Sebelumnya diberitakan lima orang tewas dalam baku tembak dengan 10 terduga militan Abu Sayyaf yang menyerang Pulau Resor Bohol. Korban tewas termasuk seorang polisi Filipina
Bohol merupakan destinasi wisata utama, tempat para turis asing bisa berenang bersama hiu paus dan mengagumi primata kecil yang disebut tarsius, serta menaiki kapal pesiar di sungai-sungai yang airnya sejernih kristal dan bersantai di pantai pasir putih.
Kelompok bersenjata tersebut berlayar ke kota Inabanga, Bohol pada Senin (10/4) lalu menyusuri sungai menuju bagian terpencil Bohol dengan menggunakan tiga kapal cepat. Baku tembak pun terjadi saat polisi datang pada Selasa dini hari.(detik)
0 Response to "Baku Tembak Aparat Filipina-Kelompok Abu Sayyaf, 3 Orang Tewas"
Posting Komentar