RadarRakyat.Info-Putri Presiden Kedua RI Soeharto, Siti Hediati Haryadi atau biasa dikenal Titiek Soeharto, menilai reformasi yang telah berjalan 22 tahun tidak membuat Indonesia menjadi lebih baik. Bahkan, kesenjangan antara si miskin dan si kaya justru kian besar.
Ini
diungkapkan Titiek dalam sambutannya dalam acara Zikir dan Shalawat untuk
Negeri di Masjid At-Tin, Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (11/3). Kegiatan
Zikir dan Shalawat untuk Negeri ini memang digelar oleh Keluarga Besar Soeharto
untuk memperingati 51 Tahun Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret).
Menurut
Titiek, Supersemar merupakan salah satu tonggak dalam perjalanan sejarah bangsa
Indonesia. Di titik ini, Presiden Soeharto memulai darma baktinya untuk
membangun Indonesia. Bahkan, menurut Titiek, di bawah pemerintahan Soeharto,
Indonesia siap tinggal landas. ''Sayangnya, krisis ekonomi pada 1997 dan 1998
membuat kita crash. Crash di ujung landasan,'' ujar Titiek.
Tidak hanya
itu, Titiek pun menilai, reformasi yang telah berjalan semenjak runtuhnya Orde
Baru malah tidak membawa Indonesia menjadi lebih baik. ''Reformasi yang telah
berjalan saat ini tidak membuat negeri ini menjadi lebih baik. Kesenjangan si
miskin dan si kaya malah bertambah lebar,'' kata Titiek.
Selain itu,
Titiek menyatakan setuju dengan pendapat Presiden Joko Widodo yang menyebut
demokrasi di Indonesia sudah kebablasan. Pasalnya, demokrasi yang berkembang
saat ini sudah mengarah ke demokrasi liberal dan tidak lagi mengindahkan
adab-adab ketimuran.
Terkait
kegiatan Zikir dan Shalawat untuk Negeri, Titiek mengungkapkan rasa terima
kasih kepada jamaah yang telah hadir dan ikut memanjatkan doa untuk Presiden
Soeharto. Pun dengan kehadiran ulama dan habaib-habaib dari sekitar wilayah
Jabodetabek. ''Sekali lagi saya atas nama keluarga besar Haji Muhammad Soeharto
mengucapkan terima kasih atas doa yang dipanjatkan diterima Allah. Semoga
langkah-langkah kita dimudahkan,'' kata Titiek, yang juga Ketua Panitia Zikir
dan Shalawat untuk Negeri tersebut.
Ribuan jamaah
memang terlihat di sekitar Masjid At-Tin. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah
ulama, habaib, dan sejumlah tokoh nasional seperti Ketua Umum Partai Gerindra,
Prabowo Subianto, dan Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Wakil Ketua
DPR, Fadli Zon, dan Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid. Mantan Ketua Partai
Golkar, Akbar Tandjung juga hadir.
Dari
keluarga besar Soeharto, hadir Tommy Soeharto, Siti Hadianti Rukmana atau biasa
dikenal Mbak Tutut, dan Mamiek Soeharto. Acara Zikir dan Shalawat untuk Negeri
ini dibuka dengan tausiah serta zikir yang dipimpin langsung oleh Pimpinan
Majelis Az Zikra, Ustaz Arifin Ilham. Sedangkan pembacaan shalawat dipimpin
oleh Habib Syech Assegaf. Selain itu, Habib Rizieq Syihab juga dijadwalkan
memberikan tausiah dalam kegiatan ini (rol)
0 Response to "Titiek Soeharto: Reformasi Saat ini Tidak Membuat Negara Lebih Baik"
Posting Komentar