RadarRakyat.Info-
Betapa keji
FITNAH dan HOAX yang disebar pendukung Ahok tentang jenazah nenek Hindun (78)
warga Setiabudi Jakarta Selatan yang dibilahg DITOLAK DISHOLATKAN KARENA DUKUNG
AHOK.
Padahal
justru warga dan pengurus mushola langsung mengurus jenazah nenek Hindun sesuai
syariat Islam, bahkan pemandi jenazah dari PKS.
Berikut
kesaksian salah seorang warga Setiabudi, yang dilansir Kumparan:
Syamsul
Bahri adalah salah satu warga yang menyalatkan jenazah Hindun (78) di
Setiabudi, Jaksel. Syamsul memberi kesaksian dan penjelasan gamblang mengenai
peristiwa pada Selasa (7/3) lalu.
Dia
menegaskan, sama sekali tidak benar kalau jenazah Nenek Hindun ditolak warga
untuk disalatkan di musala. Syamsul, menyampaikan saat itu sebenarnya yang
paling utama adalah agar jenazah lekas dikuburkan karena hari sudah gelap.
“Cuaca waktu
sudah gelap mau hujan besar. Kalau kita ke musala lagi itu akan memakan waktu,
jangan sampai ke kuburan itu malam. Akhirnya inisiatif ustaz dan tokoh-tokoh
abis mayat ditutup langsung disalatin di situ (rumah). Kebetulan kalau di
musala jemaah kita belum pada pulang kerja, ada yang berdagang,” beber Syamsul
yang ditemui di Setiabudi, Sabtu (11/3).
Menurut dia,
selesai salat jenazah sekitar pukul 18.00 WIB, kemudian jenazah langsung dibawa
dengan ambulans.
“Biar nggak
kemaleman, sesudah di ambulans pas perjalanan di Kuningan macet, sampai di
Kuningan hujan besar itu jam 18.30 WIB, sampai selesai jam 19.00 WIB kurang.
Ada warga yang ikut ada yang nggak ikut, karena ada yang punya keperluan,”
beber dia.
“Jadi saya
klarifikasi, warga pada ikut, tokoh-tokoh juga ikut termasuk ustaz Syafii dan
pengurus musala. Kalau Ustaz Syafii nggak peduli enggak mungkin diurus, tapi
ini diurus. Bapak Saimin Azis tokoh musala satu lagi dia mendukung dan membantu
sampai selesai,” kata Syamsul Bahri
Syamsul juga
menyampaikan ketika Nenek Hhindun meninggal, berita duka disebar di musala di
RW 05.
“Itu
pergerakan secara otomatis kalau warga RW 05 itu untuk berita duka cepat gotong
royongnya. Saya bersama pengurus masjid, Ustaz Syafii, langsung ambil pemandian
mayat di masjid lainnya, kita sorong, kita siapkan, kita hubungin pemandi
mayat. Pemandi mayat orang PKS, tapi mereka nggak lihat pilihan,” beber dia.
Ambulans
yang dipakai menyalatkan juga dari Timses Anies-Sandi karena hanya dari mereka
ambulans bisa tersedia.
“Bahwa
musala tidak mau mensalati itu salah. Karena kita waktu yang membuat seperti
itu. Kenapa? Meninggal pukul 13.30 WIB. Pemandian jam 17.00 WIB, pemandiannya,
rempah rempahnya itu butuh waktu. Abis dari pemandian selesainya jam 17.30 WIB,
masuk ke rumah, karena kebetulan rumahnya gangnya sempit. Warga nyelawat
langsung pulang, karena kalau tidak langsung pulang rumahnya penuh. Sampai situ
mandiin, kafanin, doain, keluarga cium itu ada proses waktu. Kira-kira
selesainya jam 18.00 WIB kurang,” beber dia. (r)
0 Response to "Kesaksian Warga Tentang Jenazah Nenek Hindun: Dimandikan Orang PKS, Mobil Ambulans dari Timses Anies-Sandi"
Posting Komentar