RadarRakyat.Info-Jelang putaran kedua Pilkada DKI, pasangan petahana Ahok-Djarot dan para pendukungnya, Ahokers dinilai kerap melakukan kebohongan publik.
"Petahana
juga jangan memanfaatkan kedudukan dan posisinya untuk terus menerus melakukan
kebohongan," kata pengamat kebijakan publik dari Budgeting Metropolitan
Watch (BMW) Amir Hamzah di Jakarta, Jumat (3/3/2017).
Menurut
Amir, kebohongan yang belakangan kerap diumbar petahana dan Ahoker, diantaranya
adalah memproaganda isu apabila Anies-Sandi memenangi Pilgub DKI, nantinya
program Kartu Jakarta Pintar (KJP), Pekerja Harian Lepas (PHL) dan Petugas
Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) bakal dihapus.
Padahal,
kata Amir, KJP merupakan program unggulan Pemda DKI. Sehingga siapapun yang
berkuasa di Ibu Kota nanti, KJP akan tetap dilanjutkan.
Selain itu,
Amir mengungkapkan, bakal disetopnya ribuan pekerja PHL, PPSU dan Unit
Pengelola Kegiatan (UPK) Badan Air serta di sejumlah Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) lainnya, merupakan isu murahan dan tidak berdasar.
"Kontrak
ribuan PHL tidak akan diputus. Bahkan kesejahteraan mereka bakal ditingkatkan
kok. Sudah lah, jangan karena demi mempertahankan kekuasaan dan tidak pede,
lantas menebar propaganda dan memfitnah sana-sini. Bertarunglah dengan
sportif," ujar Amir.[ (tsc)
0 Response to "Jelang Putaran Kedua, Ahok-Djarot Disebut Kerap Umbar Kebohongan, Ini diantaranya"
Posting Komentar