RadarRakyat.Info-Nukilan thread ini dipesembahkan buat adik-adik, mbak-mbak, eneng-eneng, yang bakal atau akan menjadi pendamping seorang tentara. Ingatlah, banyak suka dukanya.
Kisah ini,
dari seorang istri prajurit yang berinisial D ( nama terpaksa disamarkan ),
hasil postingannya di sebuah mailing list beberapa tahun lalu. Cukup inspiratif
dan bisa menambahkan pengetahuan untuk bakal calon pendamping prajurit.
Obrolan ku
dimulai ketika aku terjebak di rumah seorang tentara. Wuih, kesannya kaya lagi
di medan perang aja ya? hehe. Saat itu aku sedang berkunjung sebuah asrama
markas tempur angkatan darat. Misi ku kali itu, berkunjung. Ya, berkunjung
saja! Pengen tau gimana suasana tempat para militarian itu berkumpul.
Namun,
ketika berkunjung, seorang yang seharusnya menemani ku, tiba-tiba dipanggil.
Judulnya, kumpul data katanya. Entah apa yang diobrolkan dalam perkumpulan itu,
tetapi, inilah hal pertama yang aku simpulkan. Kegiatan militer itu ternyata
tidak selalu dengan schedule yang rapih. Bahkan cenderung dadakan semuanya.
Jadi harus monitor dan siaga terus kemana-mana. Mungkin itu terkait juga dengan
senior atau junior nya tentara tersebut dalam sebuah satuan. Kalau masih
junior, yah pasti selalu jadi sasaran tugas-tugas dan perintah ini itu. Tapi, katanya
si ini gak berlangsung lama (stahun gak lama, kan?) Setelah memiliki junior
lagi, tugas-tugas akan menjadi lebih ringan. *nasib jadi junior*
Well, kurang
lebih 4 jam aku menghabiskan waktu ngobrol dengan ibu itu. Lebih tepatnya
mendengarkan banyak cerita tentang pengalamannya menjadi istri tentara,
layaknya memberikan tips pada calon pengantin yang akan menikah dengan seorang
tentara (padahal, berulang kali aku menekankan bahwa rencana itu tidak dalam
waktu dekat ini).
Buat para
wanita, jangan mengharapkan materi dari tentara. Mereka gak punya itu. Harus
terima apa adanya, gaji tentara yang ‘katanya’ pas-pas an itu. Tinggal di rumah
sederhana juga. Kalo mau istri yang berfoya-foya sebaiknya jangan jadi istri
tentara, mending jadi istri pengusaha sukses aja. Kata ibu itu,
pinter-pinterlah mengatur uang belanja, karena yang ada, ya, cuma segitu.
Seberapa dikitnya, aku sendiri juga kurang tau, selain itu juga ga enak
ngomongin gaji pacar sendiri (anyhow itu
tergantung dari cara kita mensyukurinya, sedikit, tapi bersyukur, mungkin gak
akan jadi masalah). Selain itu, adalah wajib hukumnya, untuk turut peduli
dengan kesejahteraan anggota. Maka, tak jarang, kocek pribadi pun turut ambil
andil.
Sedikit
ngomongin tentang enak nya, katanya jarang tentara yang kimpoi lagi (kimpoi
lagi jarang, tapi selingkuh? Mmmhh meragukan
kecuali
masalah nya udah parah banget. Jadi, sedikit tenang kalo jadi istri tentara,
sedikit sekali yang kimpoi cerai walaupun ada. Untuk kasus-kasus asusila yang
dilakukan tentara, akan sangat mempengaruhi karir si tentara tersebut. So,
biasanya tentara (yang waras) lebih memilih untuk tidak bermain api daripada
karir militer nya hancur. Tentunya siapa yang mau menghancur kan karir dengan
segala perjuangan yang udah susah payah di dapat (untuk menjadi tentara, banyak
banget seleksi nya, hanya yang pantas, yang menang).
Menjadi
istri tentara, jangan berharap terlalu banyak untuk dipuji, atau digombal2in
(walaupun udah jadi naluri setiap lelaki, untuk jadi penggombal). Karena
seringkali mereka buruk untuk itu, sekalinya ngegombal, rasanya kok garing dan
ketauan ‘basi’ nya. Hehe, lingkungan pergaulan membuat mereka terlalu asik
dengan dunia mereka sendiri *autis*, jadi kadang gak ngerti how to treat his
princess well.
Si ibu
menekankan bahwa yang penting bisa volley, tennis, dan nyanyi! Aku mengkerutkan
dahiku. Ya, ternyata di sebuah batalyon (semacam markas TNI) ada tips khusus
agar selamat menjadi istri tentara. Bisa melakukan ketiga aktivitas itu.
Hualah, aku sendiri agak bingung apa hubungannya menjadi istri tentara dengan
volley, tennis, dan nyanyi. Ternyata bukan straight to the activity, tapi lebih
kepada relationship nya. Sangat penting, bisa membawa diri dan menjalin
hubungan yang baik dengan sesama istri-istri tentara (Ibu-ibu PERSIT) baik
atasan maupun bawahan. Mungkin saat itu, ibu komandan suka dengan 3 aktivitas
itu. Anyway, kalau suatu saat aku jadi ibu komandan (aminnn) anggotanya harus
bisa berenang dan berkuda. Walahhhh, heboh benerr!
Dan
ternyata, bukan hanya para suami (tentara) yang banyak kegiatannya. Ibu-ibu nya
pun gak kalah banyak. Kalo suami-suami bisa rapat atau latian sampai tengah
malam, ibu-ibu nya gak mau kalah, bisa arisan (ngobrol2, sorry to say
’gossip’!) sampe tengah malam juga. Itu semua tergantung dari istri komandan
nya. Jadi, nasibbb, kalo dapet komandan (dan ibu komandan) yang insomnia (penyakit
susah tidur), bisa-bisa kebagian gak boleh tidur juga. Bah!
Hati-hati
bercanda dengan ibu komandan, jangan pernah merasa sok akrab. Salah-salah bisa
kena tegoran. Wah, serem juga yah, seperti ada barrier dalam bergaul. Padahal
sering kali bercanda itu sangat ampuh untuk mencairkan suasana dan menciptakan
kehangatan. Dari obrolanku, menjadi istri tentara memang banyak sekali
aturannya. Kadang kita harus melakukan yang gak kita suka. Tapi, mungkin, ada
baiknya jangan terlalu parno duluan menjadi istri tentara. Sebenarnya menjadi
istri siapa pun, atau peran apa pun yang kita miliki di dunia ini, terdapat
keadaan memaksa yang sebenarnya gak kita inginkan, tapi harus. Mungkin lebih
baik, kita gak boleh berhenti belajar untuk ikhlas.
Yang harus
menjadi perhatian juga, karena biasanya keluarga tentara tinggal di asrama
militer, jadi, hubungan dengan tetangga akan sangat dekat. Mungkin agak berbeda
dengan sebagian lingkungan tempat tinggal di Jakarta atau kota besar lainnya
yang tidak memiliki kehidupan bertetangga (sebagian pasti mengalami hal itu,
kan?). Karena hubungan ketetanggaan yang cukup erat, maka berhati-hatilah
dengan bisik-bisik tetangga (lah kaya lagu dangdut ya )
Untuk
melengkapi, menjadi istri tentara kita harus siap untuk berbagai risiko menyangkut
profesi suami. Termasuk menjadi yang kesekian karena harus berbagi cinta dengan
negara. Oh, tidakkkkk!!
Bagaimana
menurut anda?
Sumber :
kaskus.com (sb)
0 Response to "Enak Nggak Sih Jadi Istri Tentara? Ini Lho Suka Dukanya,,"
Posting Komentar