RadarRakyat.Info-Konsep pembangunan infrastruktur yang diusung calon gunernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan menjadi program prioritasnya.
Padahal kebijakan
ini disebut-sebut kontraproduktif. Selain bisa menciptakan kemacetan baru, juga
kebijakan ini tak akan membantu pertumbuhan ekonomi, melainkan cuma untungkan
mafia proyek saja.
“Saya lihat
dari sisi program Ahok akan membangun enam tuas seperti jalan, underpass dan
flyover. Itu justru akan menjadi sumber kemacetan baru bukan mau mengatasi
masalah kemacetan,” tutur Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
(YLKI), Tulus Abadi, di Jakarta, Jumat (17/2).
Dia justru
mempertanyakan, kalau tidak atasi masalahnya, kenapa masih dibangun proyek
infrastruktur jalan di DKI ini.
“Makanya,
saya menduga ini (pembangunan infrastruktur) hanya permasalahan soal proyek
saja. Ada kekuatan tertentu yang diuntungkan dari banyaknya proyek itu,” tandas
dia.
Proyek-proyek
itu, kata dia, mungkin bisa diterima, seperti underpass atau flayover, namun
yang berurusan dengan perlintasan rel kereta api.
“Bagi
masyarakat yang juga sebagai konsumen, proyek-proyek itu sudah tak penting,
kecuali yang berurusan dengan jalur rel kereta api,” ujarnya.
Soal
pembangunan infrastruktur ruas jalan itu, kata dia, juga dibangun oleh pasangan
Joko Widodo (Jokowi) – Ahok saat menjadi gubernur DKI. Padahal saat kampanye di
tahun 2012 dulu, enam proyek ruas jalan itu tak disebutkan dalam kampanye
mereka.
Justru
menjadi program cagub dulu, Fauzi Bowo. Dan anehnya waktu itu, Jokowi-Ahok
mentangnya. “Ini jadi lucu, komitmen awalnya tak membangun. Tapi begitu
terpilih, malah dibangun. Sekarang juga menjadi program Ahok. Mestinya
masyarakat bisa mengkritisi program itu,” tegas dia. (akt)
0 Response to "Genjot Infrastruktur, Konsep Pembangunan Ahok Cuma Untungkan Mafia Proyek"
Posting Komentar