RadarRakyat.Info - Aditya Anugerah Moha, anggota DPR dari Partai Golkar terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK saat mencoba menyuap Ketua Pengadilan Tinggi Manado Sudiwardono. Kabar tersebut mengagetkan sejumlah kader Partai Golkar di daerah ini.
Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu menyatakan keprihatinannya. Menurut dia, sebagai anak, Aditya mencoba berjuang untuk ibunda tercinta. "Hanya (saja) ia menyalahi prosedur dalam melaksanakan perjuangan (membantu ibunya) tersebut. Kita doakan agar ia tabah melewati proses hukum ini," jelasnya kepada Merdeka.com, Minggu (8/10).
Senada, politisi senior Partai Golkar Sulut Ruben Saerang mengaku sangat terkejut. Dikatakan Saerang, Aditya adalah kader muda partai yang sangat potensial. Ia juga selama ini dikenal bersih dari persoalan. "Kasus OTT yg terjadi kepada ADM (Aditya) bukan kasus korupsi. Sekali lagi bukan kasus korupsi melainkan melakukan cara kurang tepat sebagai pejabat negara," jelas mantan legislator Sulut ini.
Sebagai seorang anak, lanjut Saerang, sebagai seorang kader, Aditya tidak lepas dari tanggung jawab sebagai seorang anak untuk memberikan yang terbaik kepada orang tua apalagi ibunya. "Mungkin publik menilai ini cara yang salah tapi mungkin secara moralitas tanggung jawab sebagai seorang anak dalam satu keluarga, apa lagi papanya sudah tiada," ujarnya.
Aditya merupakan putra mantan Bupati Bolmong Marlina Moha Siahaan (MMS). MMS sebelumnya divonis lima tahun penjara oleh Hakim Pengadilan Negeri Manado pada 19 Juli 2017 lalu terkait kasus korupsi Tunjangan Pendapatan Aparatur Perangkat Desa (TPAPD) Tri Wulan II tahun 2011 sebesar Rp 1,2 miliar.
Aditya diduga melakukan penyuapan terhadap Ketua PT Manado Sudiwardono dalam banding putusan PN Manado. Keduanya ditangkap di Jakarta dan kini mendekam di tahanan untuk proses hukum selanjutnya.
Source : www.merdeka.com
0 Response to "Kader Golkar Sulut prihatin OTT menimpa anggota DPR Aditya Moha"
Posting Komentar