SBY Perintahkan Kader Demokrat Bantu Pemerintahan Jokowi

SBY Perintahkan Kader Demokrat Bantu Pemerintahan Jokowi

RadarRakyat.Info- Tiga tahun berlalu pasca pemilu presiden 2014 lalu. Partai Politik (parpol) koalisi dan oposisi pemerintahan hingga kini masih disbukkan dengan kepentingan parpolnya hingga lupa bagaimana harus bersikap dalam mendukung pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Perubahan bisa terjadi seiring dengan dinamika kepengurusan di internal masing-masing partai. Terlebih, dari sejumlah partai pendukung, hanya PDI Perjuangan yang relatif memiliki kedekatan politik dengan Jokowi.

Situasi ini dapat dikatakan saling menguntungkan kedua belah pihak. Dalam hal ini tak ada kesulitan berarti bagi Jokowi, baik dalam berkomunikasi maupun mengatur deal politik dengan partai-partai pendukungnya maupun oposisi.

Satu hal yang pasti, dukungan tersebut cukup berarti bagi Jokowi dalam menjalankan roda pemerintahan sekarang. Ditengah berbagai persoalan, Jokowi berharap semua parpol baik koalisi maupun oposisi hendaknya saling bersinergi dalam mendukung pemerintah menuju pembangunan masa depan bangsa Indonesia yang lebih maju lagi.

Parpol pendukung pemerintahan yang saat ini berada di parlemen adalah PDI Perjuangan, NasDem, Hanura, Golkar, PPP, PKB, dan PAN. Sementara, partai yang mendeklarasikan diri sebagai oposisi rezim Jokowi-JK adalah Gerindra serta PKS.

Sedangkan partai Demokrat memilih jalan tengah sebagai penyeimbang. Namun, SBY kerap memilih jalan berseberangan dengan kepentingan pemerintahan.

Namun sekali lagi, hal ini tidak menjadi ketakutan berarti Jokowi dalam menghimpun dukungan parpol untuk kepentingan bersama membangun Indonesia serta mensejahterakan rakyat melalui program nyata.

Melihat fenomena ini, setidaknya ada arah positif yang sedang ditunjukkan Demokrat. Karena itu, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono mendorong kader-kader Demokrat untuk membantu pemerintahan Presiden Jokowi-JK. Sikap politik itu disampaikan SBY bertepatan di hari ulang tahun Demokrat ke-16.

SBY menegaskan, Partai Demokrat tidak hanya ingin jadi partai pengkritik atau menyalahkan pemerintah. Akan tetapi, demi rakyat yang sama-sama dicintai, SBY mengajak kadernya untuk berbuat sesuatu demi kepentingan semua.

Selain itu, SBY berharap agar pemerintah menghilangkan semua hal tersebut yang diibaratkannya sebagai penyakit bangsa. Namun dia sadar pemerintah tak dapat bekerja sendiri.

Oleh sebab itu, SBY meminta agar semua kader Demokrat memberi kontribusi nyata bagi bangsa. Baik di eksekutif maupun legislatif, SBY menginginkan kerja nyata membangun negara.

“Saya mengajak seluruh kader dan simpatisan Partai Demokrat untuk membantu negara dan pemerintah menjalankan tugas dan kewajibannya,” pinta SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/9).

Kendati demikian, diawal SBY juga sempat menyinggung soal sejarah bangsa dan kondisi negara saat ini. Ada beberapa hal di masa lalu yang disorotinya, dari korupsi, aparat militer partisan, pembangunan ekonomi, hingga hak masyarakat bersuara di publik.

Menyikapi persoalan tersebut, SBY berharap kepada setiap kader Partai Demokrat untuk bisa mengatasi lima permasalah besar. Pertama menciptakan lapangan kerja untuk rakyat. Kedua meningkatkan daya beli rakyat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.

Ketiga meneruskan gerakan pemberantasan korupsi dan dukung penuh KPK. Keempat memastikan kesejahteraan rakyat makin merata. Kemudian kelima tegakkan hukum secara adil dan tidak tebang pilih.

“Saya ulangi lagi, arahan ajakan kepada kader Demokrat di seluruh Tanah Air untuk bekerja keras sesuai dengan posisi dan jabatannya. Jadi mengatasi lima permasalahan besar rakyat tadi yang harus saudara lakukan secara konkrit,” tegasnya. (bidik)