Menristekdik: Perang Melawan Radikalisme, 4.000 Pimpinan Kampus Gelar Aksi Kebangsaan Di Bali |
RadarRakyat.Info- Ribuan perguruan tinggi di Indonesia direncanakan mengikuti deklarasi kebangsaan perguruan tinggi dalam melawan paham radikalisme di Tanah Air.
Aksi Kebangsaan tersebut bertujuan mencari solusi dan merumuskan langkah yang harus ditempuh menghadapi berkembangnya paham radikalisme yang semakin mengancam persatuan.
Menurut rencana, kegiatan yang akan dilaksanakan pada 25-26 September 2017 di Provinsi Bali ini akan dihadiri 4.000 pimpinan universitas, 432 Profesor, 1127 Doktor dan 2500 lebih Magister.
“Kami juga mengundang Bapak Presiden untuk memberi pengarahan,” jelas panitia Pengarah, Prof. Zainal Abidin, usai Deklarasi Melawan Radikalisme di Auditorium GWK Universitas Kristen Indonesia, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (19/9).
Zainal mengatakan, panitia pengarah telah menyusun materi ikrar atau deklarasi kebangsaan yang nantinya akan di ikrarkan oleh semua peserta yang hadir.
Dalam rangkaian acara tersebut nantinya akan ada seminar-seminar dengan menghadirkan tokoh nasional, pakar-pakar dan pejabat negara sebagai narasumber. Antara lain, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ulama Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif.
Selain itu, panitia pengarah juga telah menuntaskan lima poin penting yang menjadi materi deklarasi.
“Ia, jadi ada prolog sebelum masuk ke lima poin ikrar tersebut. Prolog itu sebagai pengantar perguruan tinggi berjanji dan berkomitmen terhadap poin-poin yang dideklarasikan,” kata Rektor Intsitut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu ini.
Sementara itu, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Muhammad Nasir mengingatkan penyelenggara perguruan tinggi untuk melawan paham-paham radikalisme. Sebab radikalisme bisa ditangkal dengan cara mengaktifkan kegiatan kampus berbasis pendidikan Pancasila.
“Bagaimana kita dalam kegiatan ini bisa memiliki rasa sebagai warga negara dan meningkatan pemahaman kepada mahasiswa berbasis Pancasila dan kebangsaan,” kata Nasir.
Adapun, lanjut Nasir menjelaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh rektor perguruan tinggi untuk memastikan program tangkal radikalisme dapat optimal.
Oleh karena itu, diharapkan seluruh perguruan tinggi bisa menerapkan pendidikan Pancasila pada kegiatan kampusnya masing-masing. Sehingga, generasi muda kedepannya dapat mengambil semangat dari deklarasi tersebut dan berkontribusi dalam membangun bangsa yang lebih maju. (rk)
0 Response to "Tangkal Radikalisme dengan Mengaktifkan Kegiatan Kampus Berbasis Pendidikan Pancasila"
Posting Komentar