Kekeringan dan Paceklik di 2017 Jauh Hari Sudah Diantisipasi kata Amran Sulaiman |
RadarRakyat.Info- Melakukan amplifkasi penjelasan dan pernyataan Mentan Amran yang memastikan bahwa kekeringan tidak akan berdampak signifikan dan menjamin tahun ini memasuki November sampai Januari 2018 tidak mengalami musim paceklik atau musim kekurangan bahan makanan.
Mentan Amran juga mengimbau seluruh sektor pertanian untuk berorientasi pada masa kritis untuk menanam tanaman pangan yang hanya tersisa hingga dua pekan mendatang hingga akhir September sebagai strategi menyiasati paceklik.
Melakukan literasi terkait upaya Pemerintah yang sejauh ini masih mampu meminimalkan dampak akibat kekeringan dengan ketersediaan infrastruktur pertanian yang semakin memadai.
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman memastikan bahwa kekeringan tidak akan berdampak signifikan pada kekurangan bahan makanan.
Mentan optimistis Indonesia bisa melewati akhir tahun tanpa paceklik seperti di tahun 2016 di mana tidak terjadi paceklik.
Oleh karena itu, Mentan mengimbau seluruh sektor pertanian untuk berorientasi pada masa kritis untuk menanam tanaman pangan yang hanya tersisa hingga dua pekan mendatang hingga akhir September sebagai strategi menyiasati paceklik.
Kekeringan sejauh ini, lanjut Amran mengatakan masih mampu diminimalkan dampak negatifnya karena ketersediaan infrastruktur yang semakin memadai.
Ia meyakini persiapan menyiasati kekeringan selama tiga tahun dapat berkurang melalui irigasi, penyediaan embung dan normalisasi waduk.
“Turunnya drastis karena banyak pompa yang kita kirim sudah puluhan ribu, kemudian embung kita bangun sumur dangkal dan sumur dalam. Kami yakin pasti dampak kekeringan menurun,” ungkapnya di Kantor Kementerian Pertanian, Jumat (15/9/17).
Menurutnya, kekeringan yang terjadi di sejumlah wilayah telah dikoordinasikan dengan para petinggi daerah guna membahas persoalan yang dihadapi. Salah satunya, dalam rapat dengan para Gubernur Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Adapun kekeringan di sebagian wilayah Jawa Barat dapat teratasi dengan berfungsinya Waduk Jatigede.
Mentan menjelaskan untuk mencegah musim paceklik di Indonesia, petani harus menambah luas tanam hingga 1 juta hektare. Jika hanya mencapai 500 ribu hektare, musim paceklik sudah tentu akan terjadi.
Ia menegaskan Kementan sudah mengevaluasi bahwa luas tanam, terutama pada masa tanam kritis Juli-Agustus-September, sudah mencapai 1 juta hektare sehingga diyakini stok pangan aman dan tidak terjadi paceklik.
“Setelah kami evaluasi, rata-rata satu juta tanam, dari yang dulu hanya 500 ribu hektare. Jadi kami yakin tiga bulan ke depan aman-aman saja. Tidak ada paceklik,” katanya.
Berdasarkan laporan Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) periode Januari-Agustus 2017, luas kekeringan tahun 2017 yang terkena sebanyak 56.334 ha dan Puso 18.516 ha. (rk)
0 Response to "Kekeringan dan Paceklik di 2017 Jauh Hari Sudah Diantisipasi"
Posting Komentar