RadarRakyat.Info- Pemerintah tentunya tak bisa dengan sendiri menekan gerakan radikalisme agar tidak tumbuh subur dan berkembang di Indonesia. Oleh karena itu, peran Mahasiswa sangat diperlukan dalam menangkal gerakan radikalisme di kampus.
Sebelumnya pemerintah sudah mengambil langkah untuk menangkal gerakan tersebut melalui penerbitan Perpu No 2 Tahun 2017 tentang Organsiasi Kemasyarakatan (Ormas).
Maka, pemerintah memutuskan untuk membubarkan dan melarang kegiatan yang di lakukan oleh ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang terindikasi akan merubah sistem kepemerintahan menjadi sistem khilafah untuk mencapai perdamaian.
Pancasila adalah ideologi negara satu-satunya dan sudah final dan tiak boleh di tawar-tawar lagi.
Kekawatiran pemerintah terhadap situasi dan kondisi yang tejadi di Indonesia mengharuskan mahasiswa juga harus berperan aktif dalam mewujudakn persatuan dan kesatuan NKRI.
Mahasiswa adalah solusi masa depan bagi bangsa dan negara. Peran mahasiswa amatlah penting dalam rangka membangun daerah, bangsa dan negara, karena memiliki peran strategis sebagai agen sosial, ekonomi dan dan politik serta mampu melakukan trobosan-trobosan sikap kritis dan progresif.
Karena itulah, Presiden Joko Widodo meminta Gerakan Masishwa Nasional Indonesia (GMNI) untuk ikut andil dalam mengawasi gerakan radikal di kampus-kampus. Hal ini disampaikan Jokowi saat menerima para pengurus GMNI di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (31/7/17).
Ketua Presidium GMNI Chrisman Damanik mengatakan akan terus berkomitmen menjalankan kebijakan yang sudah diambil pemerintah saat ini.
“Presiden menyampaikan agar GMNI juga ikut dalam persoalan-persoalan hari ini, gerakan-gerakan radikalisme di kampus-kampus,” katanya.
Selain itu, GMNI juga akan mendukung langkah pemerintah dalam membangun Indonesia yang berdaulat, serta siap menjadi mitra strategis dan kritis pemerintah untuk kemudian mencapai masyarakat yang di cita-citakan seperti amanat para pendiri bangsa terdahulu.
“Kami juga memberikan apresiasi kepada bapak Presiden bersama pemerintahan hari ini yang ada itikad baik untuk mengembalikan keadulatan kekayaan alam kita, baik yang ada di Papua dan seluruh wilayah indonesia,” ucapnya Damanik.
Dengan begitu diharapkan pemerintah bisa bergandengan tangan dengan mahasiswa untuk saling menuntaskan problem yang ada di negara kita mulai dari problem radikalisme, terorisme, dan kejahatan-kejahatan lainnya yang bisa memecah belah NKRI.(Bdk)
0 Response to "GMNI Siap Tangkal Gerakan Radikalisme"
Posting Komentar