RadarRakyat.Info-Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab mengatakan memilih pemimpin muslim adalah wujud ketakwaan atas perintah Allah di dalam Alquran.
“Ada yang
mengatakan kalau surat Al Maidah 51 dibahas di masjid itu berarti politisasi
masjid. Ayat alquran itu firman Allah, masjid itu rumah Allah, firman Allah
dibawakan di rumah Allah itu bagus, itu bukan politisasi masjid,” jelas Habib
Rizieq dalam Zikir dan Shalawat Akbar di Masjid At-Tin, Jakarta, Sabtu malam
(11/3/2017).
Jadi, kata
Habib, mereka yang menganggap adanya politisasi masjid itu namanya gagal paham.
“Bahasa universitasnya keterbelakangan intelektual,” ujarnya.
Oleh karena
itu, ia mengimbau umat Islam agar senantiasa mematuhi apa yang diperintahkan
oleh Allah SWT dalam soal memilih pemimpin.
“Mulai saat
ini apa saja yang Allah SWT perintahkan kerjakan. Allah perintahkan shalat, ya
shalat dong. Allah perintahkan zakat, ya zakat dong. Allah perintahkan puasa,
ya puasa dong. Dan Allah memerintahkan pilih pemimpin Muslim, ya pilih dong.
Dan memilih pemimpin Muslimnya karena Allah, bukan karena yang lain,” ucapnya.
Selain itu,
kata Habib Rizieq, memilih orang Islam sebagai pemimpin tidak melanggar
konstitusi. Pancasila yang sila pertamanya Ketuhanan Yang Maha Esa artinya kita
harus menjunjung nilai-nilai ketuhanan yaitu aturan Allah SWT. Dan memilih
pemimpin Muslim sebagai wujud pelaksanaan ibadah itu juga dijamin oleh
Undang-undang.
“Jadi kalau
kita ingin Jakarta barokah, tidak ada jalan lain kita harus bertaqwa kepada
allah. Mudah-mudahan Allah berikan kemenangan pada kita semua. Yang penting
ikhlas,” tandasnya. [o (r
0 Response to "Dituduh Politisasi Masjid, ini jawaban tegas Habib Rizieq"
Posting Komentar