RadarRakyat.Info-Kehadiran terdakwa penista agama bersama Presiden Joko Widodo menyambut Raja Salman ibn Abdulaziz Al Saud tidak pernah membuat umat Islam Indonesia terhina.
Sesungguhnya
yg terhina adalah pemerintah Indonesia sendiri. Apalagi Joko Widodo sebagai
pribadi, dan juga terdakwa penista agama sendiri. Bohong jika mereka merasa
tenang dan tidak gelisah sama sekali.
Tidak ada
sedikit pun ketenangan mengatasnamakan perasaan tidak bersalah. Kebenaran akan
menunjukkan jalannya sendiri.
Sejak
ibukota negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia
itu dipimpin
oleh seorang non Muslim, maka sosok Gubernur non Muslim itu dikenal oleh Raja
dan seluruh pejabat kerajaan. Apalah lagi dengan kasus penistaan agama. Mereka
tahu dengan seksama. Hanya saja mereka menghargai proses interrnal negara kita.
Hanya saja,
mimik muka tidak pernah menipu. Ratusan pasang mata keluarga dan pejabat
Kerajaan Arab Saudi memandang tak bangga. Desas desus pembicaraan hadir dan
menjabat tangan Raja Salman oleh Gubernur terdakwa penista agama santer
terdengar di sekeliling keluarga dan pejabat Kerajaan Arab Saudi, termasuk Raja
Salman sendiri. "Fakaifa kana hunak? Bagaimana bisa dia berada di sana?",
demikian mayoritas pertanyaan desas desus di belakang hari ini.
Jadi, mereka
bangga si penista hadir dan dapat bersalaman dengan Tuan Raja yang mulia?
Biarkan saja. Sejatinya mereka sedang menghibur diri di tengah rasa bersalah
dan malu yang tak terhingga. (p)
0 Response to "Desas desus Pertanyaan Keluarga dan Pejabat Arab: Bagaimana bisa dia berada di sana?"
Posting Komentar