RadarRakyat.Info-Faizal Assegaf (ketua Progres 98)*
Sebaiknya
Presiden Jokowi mengambil cuti dan bertindak selaku PETUGAS PARTAI, bergabung menjadi
tim sukses Ahok di Pilgub DKI putaran kedua.
Agar Istana
dan jaringan kekuasaan terbebas dari politik terselubung untuk membela
kepentingan oknum penista agama alias Ahok.
Sebab fakta
menunjukan manuver Antasari, Ahok Gate dan kasus penyadapan dicurigai tidak
lepas dari peran intervensi Istana.
Terlebih
gencarnya kriminalisasi terhadap ulama, memberi indikasi kuat bahwa Jokowi
tidak rela Ahok sebagai sahabat dekatnya dikalahkan oleh mayoritas umat Islam.
Maklum,
kedekatan Jokowi dan Ahok sulit dipisahkan, akibatnya membuat Pilgub DKI
menjadi tidak sehat dan tidak demokratis.
Agus-Sylvia
telah menjadi korban dari konspirasi politik superlicik tersebut, jangan sampai
modus serupa menimpa Anies-Sandi.
Oleh sebab
itu, untuk memastikan netralitas Presiden dan para kabinet, maka sebaiknya
Jokowi mengambil cuti saja.
Silakan
berperan selaku Petugas Partai dan bebas berkampanye untuk mendukung ambisi
oknum penista agama.
Dengan
demikian, pertarungan Pilgub DKI dapat berlangsung damai, transparan, jujur dan
adil.
Tidak usah
ragu-ragu dan beretorika dengan segala politik dusta untuk bermain di balik
layar mengkriminalisai Anies-Sandi! (pb)
0 Response to "PROGRES 98: Jokowi Sebaiknya Cuti Agar Tidak Kriminalisasi ANIES-SANDI!"
Posting Komentar