RadarRakyat.Info-Hari Tanoe jadi aktor baru kriminal. Biasanya TW yang populer di situ. Hari Tanoe jadi markus agar Aulia Pohan tak ditahan KPK. Kata Antasari, Ketua KPK, atas suruhan SBY. Upaya yang sangat wajar dari hubungan Hari Tanoe dengan SBY yang juga amat dekat. Saking dekatnya, sampai-sampai Eggi Sudjana menuding istana dihadiahi sedan Jaguar oleh Hari Tanoe di KPK. Hari Tanoe dan SBY balik melaporkan Eggi ke hukum, 2005. Jadi hubungan SBY - Hari Tanoe valid. Masuk motive itu untuk diubah menjadi modus, lalu mens rhea (niat jahat). Bagaimana menghubungkan motive, modus, mens rhea mayat Nasruddin dengan Hari Tanoe - SBY? Itu yang harus dibuktikan.
Kesimpulan
yang dapat saya tangkap atas berita tv, Hari Tanoe jadi aktor intelektual
pembunuhan Nasrudin bersama SBY. Crime motivenya, Hari Tanoe sebelumnya meminta
Antasari agar tak menahan Aulia Pohan. Karena Aulia Pohan yang terlibat korupsi
Bank Indonesia tetap ditahan oleh Antasari, maka SBY dan Hari Tanoe membalas
dendam. Untuk apa?
Polda Metro
sedang mendalami kasus yang dikemukakan Antasari tadi itu. Hotman Paris yang
jadi lawyer Hari Tanoe balik menuding bahwa Antasari hanya cari sensasi. Karena
polisi sudah ikut campur, tentu bukan sensasi lagi. Sementara itu, sensasi
Antasari sudah berhasil men-downgrade rating pilkada DKI Jakarta Agus Sylvi
sehingga out dari pertandingan.
Menurut ilmu
advokat saya, yang paling dekat dengan desain adanya aktor intelektual
pembunuhan Nasruddin adalah SMS gelap yang berisi ancaman Antasari kepada
Nasrudin. SMS tersebut ternyata tidak pernah dikirim oleh Antasari. Di
Pengadilan sudah dibuka data CDR dari provider, adalah betul Antasari tak
kunjung mengirim SMS ancaman tadi. Sayangnya, Antasari sudah terlanjur
dijadikan tersangka utama, juga akibat SMS gelap tadi. Saksi pun diarahkan ke
Antasari seperti hujan anak panah di film Romance The Condor Hero. Bahkan
penyidik punya bukti Rp 350 miliar duit di rekening Antasari yang hingga usai
perkara pembunuhan itu, tak terdengar lagi. Apa mungkin diambil Hadiatmo? Duit
itu diekpose oleh penyidik untuk meyakinkan publik bahwa Antasari juga adalah
koruptor. Pada saat yang sama Kabareskrim disadap KPK setelah Susno Duadji
mencairkan Rp 24 miliar rekening Gayus Tambunan yang diblokir atas nama hukum,
kemudian dibagi-bagi (ref: Cicak Buaya I).
Si Candy
cantik yang tugasnya merayu dengan seks Antasari juga raib, ke perlindungan
saksi. Sayang Mun'im Idris sudah meninggal bahwa bukti pembunuhan itu memang
rekayasa di tingkat penyidik. Yaitu, bullet (peluru) yang ditemukan tak cocok
ukurannya dengan pistol berkarat yang digunakan si pembunuh. Pakaian korban
telah ditukar. TKP sudah diatur, termasuk dokter yang melakukan otopsi.
Di tingkat
JPU pun rekayasa itu lebih hebat. Pembacaan dakwaan oleh Cirrus Sinaga vulgar
seperti novel seks majalah udara yang ditayangkan televisi penuh. Cirrus
sendiri kemudian tertangkap jual beli pasal. Tampaknya sejumlah iblis utama
penyidik dan JPU di kasus ini bersatu padu untuk menyingkirkan pedang keadilan
Dewi Minerva Antasari Azhar.
Status SMS
tersebut sangat penting karena menjadi bukti permulaan penyidik. SMS itu yang
menghubungkam Antasari dengan mayat. Pada sidang PKnya, Majelis telah
memerintahkan kepolisian mencari SMS tadi. Tak ada respon hasil kepolisian
hingga kini.
Jelas saja
tak ada. Sebab, semua bukti permulaan dikuasai oleh penyidik. Penyidik yang
tahu seluk beluk bukti. Bahkan, bukti tidak diberikan kepada penasihat hukum
kecuali yang diregistrasi di majelis sekadar diperlihatkan sejenak. "Saya
dijanjikan tidak ditahan", testimoni Wiliardi, Kapolres yang menangani
menyangkutkan keterlibatan Kapolri Bambang Danuri, di mana Wiliardi ikut jadi
terpidana. Ngeri jika kepolisian bersatu melakukan kejahatan. Rapi jali,
mengingatkan saya tentang pembunuhan peragawati top Dice karena Dice berani
main asmara dengan suami Tutut Soeharto yang tertangkap malah seorang dukun.
Karena hukum
pidana bicara bukti, muncul dua kemungkinan, Hari Tanoe atau SBY yang mengirim
SMS tadi ke HP Nasrudin mengatasnamakan Antasari dengan teknik canggih IT. Hari
Tanoe dan SBY bisa menyuruh orang lain. Tapi ketika CDR provider dibuka, mesti
ketahuan dari mana dikirim. Jika dari Internet, juga ketahuan Internet
Protokolnya.
Jadi pasti
ketahuan. Kecuali penyidik sengaja tidak menyusuri pengirim dan atau
menyembunyikan barang bukti. Makanya seperti dagelan baru. Sebab, Direktur
Reserse Kriminal Umum Polda Metro adalah Irawan, Kapolda Metro DKI Jakarta kini
yang lebih populer dengan Iwan Bule. Ia menguasai penyidik yang waktu itu belum
independen seperti Perkap Kapolri dan Bareskrim.
Iwan canggih
di situ. Ia dikenal sebagai pemain sejak dulu. Ketika Buwas menggeledah TW,
ditangkapinya para penggeledah yang membuat gusar besar Kepala BNN Jenderal
Buwas. Saat itu Iwan Bule memangku Kadiv Propam Mabes Polri.
Syahdan
bertemulah Presiden Jokowi dengan Antasari yang mempertemukan Iwan Bule dengan
Antasari di Istana setelah sebelumnya Antasari menerima grasi dari Jokowi.
Disepakati untuk membuka kembali kasus tersebut. Calon tertuduhnya adalah SBY.
Menjadi pucuk dicinta ulam pun tiba. SBY adalah musuh Megawati, karenanya harus
ditembaki demi kejayaan Ahok. Antasari mulai menembaki SBY dengan mens rhea
tadi.
Kalau mau
dibuka, mau tak mau harus dimulai dari membongkar misteri SMS Gelap itu.
Masalahnya, bagaimana mau mengusut Iwan Bule yang nota bene anak mas Presiden
Jokowi dan Kapolri? Iwan Bule berjasa besar mengatasi Bela Islam sehingga
regime Jokowi tak jadi game over.(*) (ts)
0 Response to "Misteri SMS Gelap Kasus Antasari : Drama atau Dagelan?"
Posting Komentar