RadarRakyat.Info-Aksi pembebasan sandera yang dilakukan Aiptu Sunaryanto tadi malam (9/4) rupanya sempat diwarnai ketegangan.
Sebelum akhirnya melepaskan timah panas ke si pelaku, Sunaryanto sempat melakukan sejumlah upaya persuasif. Mulai dari upaya perlindungan dari amukan massa, hingga janji bakal dibantu terkait
masalah yang dihadapinya.
Hanya saja, pelaku yang diketahui bernama Hermawan ogah menurutinya. Menurut Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Indra Jafar, pelaku masih bersikeras agar permintaannya menjalankan angkot untuk menjauh dari lokasi bisa dituruti.
Bukan hanya itu, pelaku juga semakin mendekatkan pisau ke leher korban yang disandera.
"Ketika orang itu (Hermawan) diberitahu diharapkan bisa menyerah, tapi dia malah melawa," ucapnya Senin (10/4).
Dia menambahkan, ketika penyanderaan berlangsung, ada seorang anak kecil dalam pangkuan ibunya, Risma. Seketika, Sunaryanto lantas melayangkan peringatan, tapi pelaku penyanderaan masih bersikeras melawan, bahkan mengancam korban.
"Sudah disampaikan, nanti akan dibantu kalau ada masalah, tapi dia tetap saja mau bunuh. Akhirnya, dilumpuhkan dalam kondisi seperti itu," ujar Indra.
Indra menerangkan, Sunaryanto diketahui tengah lepas dinas dan hendak pulang ke rumah. Tapi,
dengan inisiatifnya, Sunaryanto tetap berusaha menyelamatkan dua korban yang disandera dalam angkutan umum.
"Menurut saya bagus sekali sudah selamatkan nyawa ibu dan anak luar biasa, dengan kepekaan dia kepedulian dia sebagai polisi. Padahal dia lepas dinas. Dia itu mau pulang tadinya," tukas dia.
Diberitakan sebelumnya, Aiptu Sunaryanto menggagalkan aksi penyanderaan dan penodongan di angkutan umum KWK T25. Peristiwa terjadi Minggu malam di kawasan Jakarta Timur.
Lantaran tak bersikap kooperatif, Anggota Satlantas Polres Metro Jakarta Timur ini menembakan timah panas kepada si pelaku.(indo)
Sebelum akhirnya melepaskan timah panas ke si pelaku, Sunaryanto sempat melakukan sejumlah upaya persuasif. Mulai dari upaya perlindungan dari amukan massa, hingga janji bakal dibantu terkait
masalah yang dihadapinya.
Hanya saja, pelaku yang diketahui bernama Hermawan ogah menurutinya. Menurut Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Indra Jafar, pelaku masih bersikeras agar permintaannya menjalankan angkot untuk menjauh dari lokasi bisa dituruti.
Bukan hanya itu, pelaku juga semakin mendekatkan pisau ke leher korban yang disandera.
"Ketika orang itu (Hermawan) diberitahu diharapkan bisa menyerah, tapi dia malah melawa," ucapnya Senin (10/4).
Dia menambahkan, ketika penyanderaan berlangsung, ada seorang anak kecil dalam pangkuan ibunya, Risma. Seketika, Sunaryanto lantas melayangkan peringatan, tapi pelaku penyanderaan masih bersikeras melawan, bahkan mengancam korban.
"Sudah disampaikan, nanti akan dibantu kalau ada masalah, tapi dia tetap saja mau bunuh. Akhirnya, dilumpuhkan dalam kondisi seperti itu," ujar Indra.
Indra menerangkan, Sunaryanto diketahui tengah lepas dinas dan hendak pulang ke rumah. Tapi,
dengan inisiatifnya, Sunaryanto tetap berusaha menyelamatkan dua korban yang disandera dalam angkutan umum.
"Menurut saya bagus sekali sudah selamatkan nyawa ibu dan anak luar biasa, dengan kepekaan dia kepedulian dia sebagai polisi. Padahal dia lepas dinas. Dia itu mau pulang tadinya," tukas dia.
Diberitakan sebelumnya, Aiptu Sunaryanto menggagalkan aksi penyanderaan dan penodongan di angkutan umum KWK T25. Peristiwa terjadi Minggu malam di kawasan Jakarta Timur.
Lantaran tak bersikap kooperatif, Anggota Satlantas Polres Metro Jakarta Timur ini menembakan timah panas kepada si pelaku.(indo)
0 Response to "Aiptu Sunaryanto sempat Ajak Hermawan "Berdamai""
Posting Komentar