RadarRakyat.Info-Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tak bisa disalahkan terkait persoalan ekonomi yang saat ini dihadapi.
Penilaian
tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Ketua Presidium
Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu,
Arief Poyuono, kepada Kantor Berita Politik RMOL pagi ini (Jumat, 10/2).
[Baca: Darmin Dan Sri Mulyani Terbukti Tak Bisa Berbuat Apa-Apa]
"Sebenarnya
bukan masalah dari kemampuan seorang Darmin dan Sri Mulyani sebagai motor Tim
Ekonomi Pemerintahan Joko Widodo-JK dalam memanajemeni perekonomi nasional dan
program-program pembangunan nasional," ucapnya.
"Tetapi
lebih disebabkan mimpi Joko Widodo dalam program pembangunan ekonomi yang
terlalu optimis dan tidak pakai metode perencanaan yang benar,"
sambungnya.
Akibatnya,
dia menambahkan, program-program pembangunan yang dicanangkan Jokowi cuma di
awang-awang atau lebih besar pasak dari tiang.
"Disini
terlihat Jokowi enggak pakai mikir membuat sebuah perencanaan asal
gagah-gagahan saja akhirnya mangkrak," tegasnya.
Misalnya, pembangunan
proyek Light Rail Transit (LRT) di Palembang dan Cibubur (Jakarta) yang
terancam mangkrak. Arief menjelaskan keuangan Adi Karya dan Waskita Karya sudah
berdarah-darah untuk menalangin dana pembangunan proyek kereta api ringan
tersebut. Apalagi, belum ada kontrak kerja antara pihak owner (pemerintah)
dengan pihak kontraktor.
"Akibatnya
tidak dianggarkan biayanya di APBN. Sekalipun diangggarkan juga, negara enggak
punya dana cukup," tegasnya.
Dia
menjelaskan hal tersebut menyalahi sejumlah peraturan perundang-undangan.
Seperti UU 1/2004 Perbendaharaan Negara,
UU Keuangan Negara 17/2003, UU Antimonopoli 5/1999, UU dan Peraturan tentang
Pengadaan Barang dan Jasa.
"Akan
menimbulkan masalah hukum dan bisa mangkrak karena biaya ditanggung Adikarya dan
Waskita Karya sendiri kayak proyek monorel yang jadi tugu di Jakarta,"
tandasnya. (rmol)

0 Response to "Jokowi Terbukti Enggak Mikir, Program Yang Dicanangkan Cuma Di Awang-Awang"
Posting Komentar