RadarRakyat.Info-Pernyataan Wakil Komisi I DPR Hanafi Rais bahwa TNI-Kemenhan tidak akur di era pemerintahan Jokowi menandakan ada upaya adu domba dua institusi tersebut.
“Kalau
sampai dua institusi Kemenhan dan TNI tidak akur menandakan ada yang adu domba,
terlebih lagi saat ini rakyat punya kepercayaan yang tinggi terhadap dua
institusi tersebut,” kata pengamat politik Ahmad Baidhowi kepada suaranasional,
Kamis (9/2).
Kata
Baidhowi, TNI-Kemenhan merupakan dua institusi menjadi benteng negara dan pembela
rakyat.
“Lihat saja
pernyataan Menhan Ryamizard ketika ditanya soal makar, ia menyatakan intel
Kemenhan tidak menemukan makar, begitu juga Panglima TNI selalu berpihak kepada
rakyat,” papar Baidhowi.
Baidhowi mencurigai ada pihak-pihak tertentu yang
sengaja mengadu domba dua institusi tersebut. “Kita harus mewaspadai
kemungkinan ada adu domba,” pungkas Baidhowi.
Wakil Komisi
I DPR Hanafi Rais menilai permasalahan kewenangan TNI dan Kemenhan baru terjadi
pada pemerintah saat ini. Maka dari itu, dirinya meminta TNI dan Kemenhan
segera berkoordinasi.
“Terus
terang selama ini tidak pernah ada masalah, baru periode Pak Jokowi ini,
kemudian masalah ini, tadinya laten, tapi kemudian jadi dengan manifes dengan
pertemuan kemarin. Karena terbuka, dan sebagian diucapkan telah didengarkan
oleh publik. Kita tidak ingin, ini berkepanjangan dan jadi titik lemah
pertahanan kita. Sebaiknya, ada cara yang lebih soft, tidak diumbar ke publik,
dan diselesaikan secara baik-baik,” kata Hanafi di Kompleks Parlemen, Senayan
Jakarta, Selasa (7/2/2017). (smc)
0 Response to "Hanya Di Era Jokowi TNI-Kemenhan Tidak AKur,Adu Domba Penguasa??"
Posting Komentar