RadarRakyat.Info-Kicauan Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY di Twitter kini menjadi bahan pembicaraan luas. Juru bicara Partai Demokrat Rachland Nashidik mengatakan bahwa hal yang disampaikan SBY itu bukan sekadar curahan hati alias curhat, melainkan pernyataan politik SBY.
"Ini
biasanya dilakukan oleh media massa yang dahulu memang selalu berseberangan
dengan Pak SBY. Setiap kata disebut sebagai curhat. Tidak. Itu statement
politik Pak SBY," kata Rachland di restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta,
Rabu, 8 Februari 2017.
Selain itu
Rachland menuding istilah "curhat" yang dipakai ibarat melakukan
pembunuhan karakter terhadap SBY. Dia juga menyebut para pendukung Basuki
Tjahaja Purnama dan Presiden Joko Widodo yang kerap melakukan hal tersebut.
"Bahwa
para Ahokers, para Jokowers membuatnya menjadi curhat. Itu memang tipikal yang
mereka lakukan untuk melakukan pembunuhan karakter," ujar Wakil Sekjen
Partai Demokrat ini.
Rachland
yang juga bagian Tim Pemenangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni menilai
pernyataan sikap politik memang harus disampaikan SBY melihat situasi politik
saat ini. Apalagi baru-baru ini rumah SBY didatangi oleh demonstran yang diduga
olehnya digerakkan oleh kepentingan politik tertentu.
"Kan
kalau anda perhatikan, statement-nya itu muncul sebagai respons keadaan. Dan
menurut saya itu memang harus dilakukan. Demo misalnya. Bayangkan, ini rumah
kediaman Presiden ke-6 yang dilindungi oleh Undang Undang. Kok bisa lolos,
masak intelijennya enggak tahu," kata mantan aktivis Imparsial ini. (VIVA)
0 Response to "Demokrat Ahokers dan Jokowers Bunuh Karakter SBY"
Posting Komentar