RadarRakyat.Info-Kubu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah melakukan politisasi agama dengan dengan menyebarkan buku yang menyebutkan “Ahok” berasal dari bahasa Arab “akhuka”.
Pendapat itu
disampaikan pemikir Islam, Muhammad Ibnu Masduki kepada intelijen (10/02).
“Menyebut Ahok berasal dari bahasa Arab akhuka itu sudah keterlaluan dan
mempolitisasi agama. Padahal kubu Ahok sangat anti Arab dan selalu mengejek
dengan kata onta dan sebagainya,” kata Ibnu Masduki.
Tak hanya
itu, Ibnu Masduki juga menyoal acara istighosah kubu Ahok yang mencatut
Nahdlatul Ulama (NU). “Itu politisasi agama. Katanya kubu Ahok antipolitisasi
agama, ternyata sangat jelas agama dipolitisasi untuk kepentingan politik,”
papar Ibnu Masduki.
Selain
istighosah itu, kubu Ahok juga menggelar pengajian di Ketum PPP Djan Farid.
“Ini juga politisasi agama. Pengajian yang mengundang ibu-ibu itu diarahkan
untuk meminta dukungan agar Ahok terpilih lagi,” jelas Ibnu Masduki.
Diberitakan
sebelumnya, kubu Ahok tetap menyebarkan buku “7 Dalil Umat Islam DKI dalam
Memilih Gubernur”, padahal “pengantar buku” di buku saku itu sudah dibantah
oleh Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomudin (Gus Ishom).
Pada Senin
(31/10/16) melalui pernyataan tertulis, Gus Ishom menegaskan, pernyataan dalam
buku yang dimaksud merupakan ceramahnya pada Hari Santri yang kemudian
ditranskrip dan dijadikan pengantar buku saku itu tanpa seizinnya.
“Dan bukan
saya yang menyusunnya. Saya bukan pendukung Ahok, tapi pendukung bersatunya
Muslim dan non-Muslim menuju kemaslahatan bersama sebagai bangsa. Fitnah sudah
bertebaran. Lakukanlah tabayyun agar terhindar dari fitnah dan menzalimi siapa
pun. Mohon bantu doa, negara dalam kondisi gawat,” kata Gus Ishom seperti
dikutip nu online (31/10).
Sebagaimana
diketahui, pengantar buku saku itu merupakan ringkasan taushiyah yang
disampaikan oleh Gus Ishom dalam acara Peringatan Hari Santri, Jumat 21 Oktober
2016 oleh RelaNU di Wisma Antara, Jakarta.
Taushiyah
ini kemudian ditranskrip, lalu dijadikan pengantar Buku 7 Dalil Umat Islam DKI
dalam Memilih Gubernur, tepatnya halaman 1-5 buku saku tersebut.
Capture isi
pengantar buku itu kini menjadi viral di sosial media. Dalam pengantar buku
ditulis bahwa Gus Ishom menyatakan nama “Ahok” bukan bahasa Cina tetapi bahasa
Arab. Hal itu diambil dari hadist nabi yang berbunyi “unshur akhok dholiman wa
madzluman”. (sn)

0 Response to "“Ahokers Sering Hina Arab, Mengapa Sebar Buku yang Sebut 'Ahok' dari Bahasa Arab”"
Posting Komentar