Suararakyat - Partai Golkar Firman Soebagyo menyatakan, tudingan media asing yang menilai Presiden Joko Widodo banyak melakukan pencitraan tidak berdasar.
Menurutnya, Jokowi tidak pernah melakukan pencitraan dalam pekerjaannya sebagai kepala negara. Hal ini dapat dibuktikan dengan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah.
"Kritikan media asing tidak berdasar. Pembangunan infrastruktur memerlukan waktu dari mulai perencanaan dan pelaksanaan secara matang, tidak seperti membuat pisang goreng," kata Firman Soebagyo kepada rilis.id, Jakarta, Selasa (30/1/2018).
Anggota Komisi IV DPR RI ini menilai, media asing yang menyoroti proyek infrastruktur pemerintah hanya mencari sensasi.
Pemerintah, sambungnya, tidak terganggu dengan kritikan tersebut. Pemerintah akan tetap menyelesaikan pekerjaannya dan akan bekerja untuk kepentingan rakyat.
"Media seperti itu hanya cari sensasi tidak perlu ditanggapi. Yang penting kerja kerja dan kerja untuk rakyat," tukasnya.
Dalam tulisan tersebut McBeth mengkritik proyek infrastruktur Jokowi sebagai pencitraan. McBeth menguliti sisi negatif pemerintahan Jokowi seperti megaproyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang ditaksir menghabiskan duit sebesar Rp70 triliun. Proyek yang banyak dimodali enam perusahaan asal Cina itu dipandang sebagai proyek ambisius Jokowi untuk menggenjot pembangunan infrastruktur.
Namun, hingga saat ini proyek tersebut terkendala pembebasan lahan yang seharusnya beres sebelum Jokowi meletakkan batu pertama (groundbreaking) pada 26 Januari 2016, tiga tahun lalu.
Proyek pembangkit listrik di Batang juga disoroti McBeth. Proyek yang disokong investasi senilai US$4 miliar dari Jepang itu juga mengalami kendala yang sama, pembebasan lahan.
Selain itu, perubahan skema pengembangan dari offshore menjadi onshore dalam proyek LNG Blok Masela juga menjadi sorotan. Minimnya infrastruktur untuk pengolahan offshore disebut sebagai kendala yang menyebabkan proyek ini tak berjalan mulus.
0 Response to "Bela Jokowi, Golkar Nilai Kritikan Media Asing Tak Berdasar"
Posting Komentar