Suararakyat - Hiruk pikuk pemberitaan terkait rekruitmen calon kepala daerah yang terjadi akhir-akhir ini rupanya membuat Koordinator Forum Rakyat, Lieus Sungkharisma ikut merasa geram.
"Ada yang salah dalam pola rekruitmen kepemimpinan yang terjadi saat ini," katanya saat menemui mantan Ketua MPR RI, Amien Rais, Senin (15/1).
Kepada Amien, Lieus menuturkan Undang Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional NKRI sampai hari ini masih menyebut kedaulatan ada di tangan rakyat. Namun, pasca reformasi 1998, kedaulatan rakyat itu semakin hari semakin kehilangan martabatnya.
"Gerakan reformasi yang diharapkan membawa angin perobahan bagi Republik Indonesia untuk menjadi negara yang lebih baik, lebih makmur, lebih sejahtera, ternyata gagal diwujudkan," katanya lagi.
Rekruitmen kepemimpinan itu, tambahnya, baik untuk daerah maupun untuk nasional berjalan sepenuhnya berlangsung di bawah kendali partai politik dan berkecenderungan transaksional.
"Sampai kini, ketika roda pemerintahan periode ke empat di era reformasi segera berakhir, dan bangsa Indonesia sedang bersiap-siap memasuki Pemilu ke lima di tahun 2019, keadaan belum juga berubah," ujarnya.
Keadaan itulah yang membuat Lieus Sungkharisma merasa gundah lalu melahirkan gerakan yang diberinya nama "Jaring Aspirasi". Tujuannya untuk membangkitkan kembali partisipasi politik rakyat, khususnya dalam proses rekruitmen kepemimpinan nasional tersebut.
"Saya menemui pak Amien Rais karena pak Amien adalah salah satu tokoh bangsa yang sangat peduli dengan kondisi bangsa ini. Selain dengan pak Amien, saya sudah mendialogkan program Jaring Aspirasi ini dengan sejumlah tokoh bangsa lainnya," kata Lieus.
Amien Rais sendiri mengaku surprise dengan gagasan yang dilontarkan Lieus tersebut. Ia sama sekali tidak mengira masih ada anak bangsa yang peduli dengan kondisi kebangsaan dan kenegaraaan Indonesia hari ini, lalu mencoba menawarkan solusinya.
"Lieus tidak hanya mengeritik, tapi juga menawarkan solusi. Itu yang saya suka," kata Amien Rais.
Menurut Amien, Jaring Aspirasi adalah salah satu aksi terobosan dalam menjaring potensi pemimpin nasional dengan melibatkan partisipasi rakyat.
"Ini gerakan yang bagus di tengah ketidakpercayaan rakyat terhadap pola rekruitmen kepemimpinan, baik di tingkat lokal maupun nasional, yang selama ini dilakukan oleh partai politik," katanya.
Kepada Amien Rais, Lieus menyebut Jaring Aspirasi diharapkan sudah bisa diselenggarakan sebelum Pilkada serentak 2018 dan Pilpres (Pemilihan Presiden) pada tahun 2019 berlangsung.
"Saat ini kami sedang membangun sarana dan prasarananya. Insyaallah bulan depan sudah bisa berjalan maksimal," ujar Lieus.
Ditambahkan Lieus, sebelum Pilkada serentak dan Pilpres 2019 menjadi ephoria, bangsa ini harus diajak untuk melihat kembali apa yang terjadi dalam empat kali pemilihan Presiden di era reformasi.
"Tentunya agar kita, sebagai bangsa tidak terperosok ke dalam lobang kesalahan yang sama. Agar kita tidak seperti keledai yang berulangkali jatuh ke dalam lobang kebodohan yang itu-itu juga," katanya.
Itu sebabnya, tutur Lieus, dalam Pilkada serentak 2018 dan Pilpres 2019 mendatang rakyat harus diberi pencerahan sehingga mereka tidak hanya terpaku pada memilih figur yang diusung partai politik belaka. Rakyat juga harus diberi pendidikan untuk bisa mengetahui visi, misi, program kerja dan track record orang-orang yang akan mencalonkan diri menjadi presiden Indonesia untuk lima tahun ke depan sehingga peristiwa-peristiwa seperti yang terjadi selama 19 tahun ini tidak kembali terulang.
Jaring Aspirasi, kata Lieus, dilahirkan demi memberi ruang kepada semua warga negara Indonesia untuk menyatakan aspirasinya terkait calon-calon pemimpin bangsa. Baik itu calon pemimpin dari hasil konvensi yang diajukan oleh rakyat maupun yang diusung oleh partai-partai politik.
"Melalui Jaring Aspirasi kami membuka ruang dialog bagi warga bangsa Indonesia untuk terlibat dalam setiap tahapan pemilihan kepala daerah hingga pemilihan presiden," katanya.
Amien Rais menyambut baik kerja yang dilaksanakan Lieus dan kawan-kawannya tersebut. "Ini salah satu cara mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat," ujarnya. Amien Rais berharap, melalui upaya ini tercapai pencerahan dan pencerdasan politik rakyat dalam memilih dan menetapkan kepala daerah pada Pilkada serentak dan Pilpres 2019 mendatang.
0 Response to "Amien Rais Diajak Kembalikan Kedaulatan Ke Tangan Rakyat Lewat Jaring Aspirasi"
Posting Komentar