MPR: UKP PIP Merupakan Amunisi Baru dalam Memantapkan Ideologi Bangsa

Ahmad Basarah: Bentengi Indonesia dari Ideologi Transnasional

RadarRakyat.Info- Saat ini Indonesia sedang menjadi eksprimen ideologi transnasional yang membawa paham berupa falsafah dari bangsa lain, oleh sebab itu seluruh masyarakat Indonesia harus membentengi diri dengan Pancasila, NKRI, UUD NRI 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika agar tidak terjerumus ideologi yang menyimpang dan membahayakan kedaulatan NKRI.

Pemerintah terus berupaya meningkatkan penerapan ideologi melalui Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP) agar karakter bangsa dapat dibentuk sesuai dengan amanat Pancasila.

Ketua Badan Sosialisasi MPR Ahmad Basarah mengatakan, metode yang digunakan bersifat indoktrinasi, pemaksaan, cuci otak, bahkan dengan kecanggihan alat telekomunikasi.

Oleh karena itu, Basarah menegaskan, Indonesia harus membentengi generasi muda. Nah, kata dia, MPR yang diperintahkan Undang-undang MD3 untuk melakukan sosialisasi empat pilar.

“Harus melibatkan pemerintah dan institusi pendidikan dalam pembentukan karakter,” tegasnya usai evaluasi sosialisasi Empat Pilar, di Batu, Jawa Timur, Sabtu (14/10/17).

Wakil Sekjen PDI Perjuangan itu menegaskan tidak ada istilah terlambat untuk membangun ideologi bangsa. MPR akan terus melakukan fungsi pemantapan ideologi bangsa. Kehadiran UKP PIP merupakan amunisi baru untuk menjalankan tugas negara dalam memantapkan ideologi bangsa. Untuk itu, MPR dalam menyosialisasikan akan bersinergi dengan UKP PIP.

Sementara itu, Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR Alimin menilai pemerintah sekarang sudah berkomitmen dengan membentuk UKPPIP. Hal ini sangat membantu mengingatkan banyaknya persoalan yang dihadapi. Karena itu, Alimin menegaskan, seluruh kekuatan negara harus digerakkan untuk membendung infiltrasi dari luar.

“Kita sudah melihat banyak negara bubar, hancur, karena infiltrasi tidak terbendung. Seluruh kekuatan yang ada harus digunakan untuk membentengi negara kita,” katanya.

Menurutnya, Badan sosialisasi MPR sengaja memberi penekanan terhadap generasi muda, karena generasi mudalah yang akan menjadi pemimpin di masa depan. Dengan memberikan bekal semangat persatuan dan jiwa patriotisme, diharapkan mereka akan menjadi pemimpin yang memiliki semangat persatuan dan jiwa patriotisme yang kokoh.

Anggota Komisi I DPR ini mengatakan, sekarang harus pintar menyaring segala hal dari luar dan memberikan pendidikan untuk anak bangsa. Sebab, kalau tidak demikian maka anak-anak muda yang tidak punya pegangan gampang sekali terpengaruh.

“Sekarang sudah waktunya untuk sadar kembali memahami apa yang menghancurkan negara,” ujarnya. rk