Jokowi selalu aktif memantau aktitas dunia maya |
RadarRakyat.Info- Media sosial memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Segudang informasi serta koneksivitas antar manusia bertemu dalam ruang maya. Menjadi sangat berguna ketika media itu digunakan sebagai mencari informasi yang benar. Namun menjadi buruk ketika media sosial itu digunakan sebagai alat menebar fitnah.
Maraknya berita palsu atau Hoax menjurus fitnah di media sosial belakangan ini, menjadi keprihatinan tersendiri Presiden Joko Widodo. Pentingnya menyaring informasi dengan teliti jadi sebuah keharusan agar tidak terjebak opini sesat yang berpotensi memecah belah bangsa.
Perkembangan teknologi informasi memang tidak bisa dibatasi begitu saja, meski demikian masyarakat harus lebih dewasa menilai mana berita hoax dan mana berita yang benar dari sumber yang jelas.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengingatkan agar masyarakat jangan “memakan” mentah-mentah isu yang tersebar di media sosial secara masif.
Media sosial, kata Presiden menyebutkan sekarang ini sudah menjadi gudangnya isu fitnah. Dan biasanya para pembaca mudah terpancing ketika langsung membaca sebuah berita itu kemudian emosi. Padahal kabar itu tidak jelas siapa yang membuat dikarenakan banyaknya akun palsu.
Dipastikan, akun-akun tersebut sengaja dibuat untuk menyebarkan berita hoax dan fitnah untuk mengguncang pemerintahan yang sah.
Sebagai gambaran nyata, Presiden menceritakan pengalamannya terkait dengan berita tidak benar yang menyebut dirinya sebagai antek asing. Dan yang terakhir isu yang hampir tidak kelar-kelar yakni dikaitnya Jokowi dengan PKI.
Meski banyak yang tidak memercayai kebenaran berita palsu yang terlanjur tersebar itu, namun ada juga yang memang termakan isu murahan yang tak mendidik dan akhirnya tercipta kondisi panas dan saling menghujat.
Apalagi jika fitnah itu masuk keranah politik. Bayangkan saja masyarakat ini tiga tahun berlakangan telah banyak menguras energi untuk hal-hal yang tidak penting yang sengaja diciptakan dari orang-orang ‘rakus’ kekuasaan yang lebih mementingkan diri sendiri serta kelompoknya.
Oleh akrena itu, dengan sistim informasi yang semakin canggih, di era globalisasi ini masyarakat harus lebih cerdas menerima dan menyaring berita-berita propaganda dari manapaun. Sehingga tidak mudah digiring oleh pihak oposisi yang ingin menciptakan instabilitas sosial.
“Ampun percoyo sing kados ngaten (jangan percaya pada hal begitu), dicek betul disaring betul,” jelas Presiden Jokowi di Pondok Pesantren Al Karimiyah Kabupaten Sumenep, Jawa Tengah, Minggu (8/10/17). rk
0 Response to "Masyarakat Harus Waspadai Lalu Lintas Berita Hoax"
Posting Komentar