Hasil Survei SMRC: Isu PKI Bangkit Tidak Penting | RADAR RAKYAT -->

Hasil Survei SMRC: Isu PKI Bangkit Tidak Penting

12,6 % Responden Percaya PKI Bangkit 86,8 % Responden Tidak Percaya Hasil Survei SRMC
RadarRakyat.Info- Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terkait tentang persepsi masyarakat terhadap isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI). Hasilnya, mayoritas responden tidak percaya jika PKI itu bangkit.

Peneliti SMRC Sirojudin Abbas mengatakan, ada 1.220 responden yang dipilih secara random. Namun, hanya 1.057 responden yang merespon wawancara dalam survei yang berlangsung pada 3-10 September 2017 itu.

Menurutnya, sebanyak 86,8 persen dari 1.057 responden tidak setuju bila saat ini tengah ada kebangkitan PKI. Adapun, mayoritas orang yang merasa saat ini sedang terjadi kebangkitan PKI merupakan pendukung Prabowo Subianto.

“Sementara warga yang menyatakan setuju hanya 12,6 persen,” ujarnya di kantor SMRC, Jalan Cisadane No 8, Jumat (29/9/17).

Dari hasil tabulasi silang menunjukkan 19 persen dari responden yang memilih pasangan Prabowo-Hatta Rajasa dalam Pilpres 2014, menyatakan setuju saat ini sedang terjadi kebangkitan PKI.

Sementara itu, 10 persen dari responden yang memilih pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam Piplres 2014, menyatakan setuju saat ini sedang terjadi kebangkitan PKI.

“Jadi, opini tentang kebangkitan PKI terjadi lebih banyak pada pemilih Pak Prabowo ketimbang Pak Jokowi,” jelas Sirojudin.

Secara politik, isu PKI tidak terlalu penting menurut mayoritas warga karena tidak terlalu dirasakan. Kemudian SMRC juga melakukan survei lebih detail kepada responden yang percaya bahwa kini PKI tengah bangkit. Survei dititikberatkan pada persepsi responden mengenai ancaman PKI terhadap keutuhan negara.

Hasilnya, sebanyak 39,9 persen menganggap kebangkitan PKI sudah menjadi ancaman negara. Kemudian sebanyak 36,9 persen sedikit sudah percaya bila kebangkitan PKI mengancam negara. Adapun 15,5 persen belum setuju bila PKI sudah mengancam negara.

SMRC juga melakukan pemetaan wilayah responden yang menyetujui PKI bangkit. DKI dan Banten adalah wilayah yang persentasenya paling besar terkait dengan tempat tinggal responden yang percaya bahwa PKI bangkit paling besar. Persentasenya mencapai 23 persen. Kemudian diikuti oleh Sumatera 17 persen, dan Jawa Barat 14 persen.

Sementara dari pemetaan secara etnis, etnis Sunda memiliki presentase paling besar dari latar belakang responden yang menyetujui PKI bangkit, yakni 16 persen. Kemudian diikuti oleh etnis Jawa 13 persen.

Lebih jauh Sirojudin menjelaskan, bahwa populasi survei adalah seluruh warga Indonesia yang sudah punya hak pilih pemilu. Artinya sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dengan margin of error survey sampel sekitar 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih.

Menurut Peneliti LIPI Syamsuddin Haris menilai, hasil survei SMRC menunjukkan bila isu kebangkitan komunisme lebih sebagai fenomena dunia maya, bukan dunia nyata. Hal tersebut ditunjukkan oleh persepsi publik yang menunjukkan bila mayoritas tidak percaya PKI bangkit.

“Jadi, isu kebangkitan PKI bukan sesuatu yang nyata. Ini sesuatu yang diada-adakan, yang dimobilisasi untuk tujuan tertentu,” katanya.

Bentuk mobilisasi itu bisa bermacam-macam. Menurut Sjamsudin, mobilisasi itu bisa saja datang dari mereka yang anti Presiden Joko Widodo atau dari mereka yang berkepentingan dalam Pemilu 2019.

Jadi isu PKI tak perlu lagi ditakutkan, sebab PKI sudah mati sehingga masyarakat tak perlu menanggapi isu kebangkitan PKI. Karena bisa jadi hal tersebut sengaja dilakukan untuk menebarkan ketakutan serta mengguncang pemerintahan yang sah. rk

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hasil Survei SMRC: Isu PKI Bangkit Tidak Penting"

Posting Komentar