Aksi 299 Bukan Aksi Bela Islam Tapi Gerakan Politik | RADAR RAKYAT -->

Aksi 299 Bukan Aksi Bela Islam Tapi Gerakan Politik

Hendardi menyatakan, sementara untuk isu kebangkitan PKI, penolakan Presidium Alumni 212 hanya ilusi yang terus dibenamkan seolah-olah kebangkitan PKI nyata
RadarRakyat.Info- Aksi Bela Islam 299 yang direncanakan pada 29 September 2017 oleh Presidium Alumni 212, dengan agenda menolak Perppu Ormas dan kebangkitan PKI sarat ditunggangi kepentingan politik.

Melakukan unjuk rasa boleh-boleh saja dan sangat wajar, karena hal itu diatur dalam Undang-Undang tentang kebebsan berekspresi dan berpendapat. Namun, sangat disayangkan penolakan terhadap Perppu yang seharusnya bisa dilakukan melalui jalur Mahkamah Konstitusi yang telah menjadi keabsahan produk hukum di negeri ini, tak lagi penting dan memilih aksi turun kejalan dengan mengerahkan sejumlah massa.

Ketua SETARA Institute, Hendardi menilai, mobilisasi massa secara terus menerus dalam jumlah besar bukan hanya merugikan kondisi keamanan dan iklim perekonomian nasional, tetapi juga pembodohan karena mengeksploitasi umat dengan tujuan politik kelompok tertentu.

“Apa yang dilakukan oleh Presidium Alumni 212 adalah gerakan politik bukan gerakan dakwah keagamaan, apalagi sebagai bentuk jihad,” ungkapnya dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (26/9/17).

Sementara, untuk isu kebangkitan PKI, apa yang hendak ditolak oleh Presidium Alumni 212 sesungguhnya adalah illusi yang terus menerus dibenamkan bahwa seolah-olah kebangkitan PKI itu nyata.

Demonstrasi untuk mencapai tujuan politik sebagaimana dilakukan oleh kelompok 212 dan para pengendalinya adalah cara politik konvensional yang ingin merenggut tujuan politik dan kekuasaan tanpa kerja keras, dan sangat tidak mencerdaskan publik.

“Pada akhirnya gerakan ini sesungguhnya ditujukan untuk melemahkan kepemimpinan Jokowi dan secara bersamaan membuka peluang kandidat lain mulus melenggang ke tampuk kekuasaan dengan dukungan emosional pemilih yang telah dikonsolidasikan, melalui isu-isu irrasional dan aksi-aksi yang mengatasnamakan agama,” kata dia.

Aksi demikian akan terus menerus menjadi teror di tengah masyarakat dan menimbulkan instabilitas sosial politik. Dan tentunya tidak sejalan dengan semangat perjuangan yang selama ini di gadang-gadang oleh inisiator aksi itu sendiri.

Karena ada banyak cara membela Islam dan kemanusiaan termasuk jihad yang dibutuhkan saat ini, Ketimbang harus terus menjadi buih di tengah kehendak segelintir tokoh untuk menguasai ruang publik Indonesia.

Oleh karena itu, sebaiknya energi umat diarahkan untuk membela kemanusiaan, memerangi prilaku korupsi, kebodohan, dan kemiskinan bukan berteriak memenuhi hasrat para pecundang negeri ini dengan argumen-argumen keagamaan absurd untuk tujuan politik kelompok tertentu. rk

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Aksi 299 Bukan Aksi Bela Islam Tapi Gerakan Politik"

Posting Komentar