Puluhan ribu jamaah umrah yang belum diberangkatkan First Travel membuktikan betapa larisnya perusahaan tersebut.
RadarRakyat.Info-Puluhan ribu jamaah umrah yang belum diberangkatkan First Travel membuktikan betapa larisnya perusahaan tersebut.
Terbongkarnya kasus First travel bermula dari pengaduan seorang jamaah.
Hingga kini pihak kepolisian tengah mengusut kasus penipuan biro perjalanan umrah First Travel.
Diketahui ada 58.682 orang jamaah umrah yang belum diberangkatkan.
Mereka adalah calon jemaah yang sudah membayar paket promo Rp 14,3 juta per orang dalam periode Desember 2016 hingga Mei 2017.
Rupanya, para jamaah percaya dengan First Travel lantaran selama ini perusahaan tersebut menunjukkan kemewahan.
Seperti Kantor pusat dan kantor cabang dibangun dengan gaya Eropa dan interiornya tampak mewah.
Bahkan, kedua pemilik First Travel, Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan, kerap membagikan momen bersama mereka saat pelesir ke luar negeri.
Namun, di balik kemewahan itu, tersimpan kebobrokan sistem manajemen dan pengelolaan keuangan di dalamnya.
Kesan glamor yang ditampilkan hanya menutupi bahwa perusahaan tersebut tidak layak beroperasi sebagaimana agen perjalanan lainnya.
Mantan karyawati First Travel yang enggan disebut namanya mengaku terkesan dengan strategi pemasaran yang digunakan perusahaan tersebut.
Secara masif mereka aktif promo umrah murah di media sosial dengan kemasan menarik.
"Dalam medsos, Facebook, Instagram dalam hal menghias kantor yang bagus, biar tidak kelihatan itu abal-abal," ujar mantan karyawati tersebut dalam acara "Rosi" di Kompas TV, Kamis (22/8/2017) yang dilansir darti Tribunnews.com
Perusahaan itu punya slogan, paket boleh murah, asalkan kantor harus mewah.
Mantan karyawati tersebut mengaku mendengar dari orang yang menghias kantor mengenai slogan tersebut.
Rupanya, soal murahnya harga untuk melaksanakan ibadah umrah tersebut sangat tampak.
Melalui unggahan media sosial Facebook First Travel.
Untuk berangkat umrah pada bulan April hingga Desember 2018, pihak First Travel dalam brosurnya membandrol seharga 13,5 juta.
Harga ini jauh di bawah standar Kementerian Agama yang mematok harga Rp 21 juta - Rp 22 juta.
"UMROH PROMO 9Hari 2018
13,5JT (+ppn 1%) Special April Desember 2018 (FEE/CashBack 1JT)
DP : 5JT sd 7 Juni 2017
Sisa Pelunasan 8,5JT sd 1 Juli 2017
Pembayaran manual Transfer ke :
BANK MANDIRI Cab. Margonda Depok,
Rek No 157-000-323-9945
An. PT FIRST ANUGERAH KARYA WISATA
Kantor Pendaftaran Calon Jamaah :
Kantor Cabang First Travel Joglo
Jl. Joglo Raya No. 21C, Srengseng,
Jakarta Barat DKI Jakarta - 11630
Telp. 021 5890 9594
Include (Termasuk) :
•Tiket Pesawat PP (lion/citilink/airasia/Cathay/
emirates/etihad/ Qatar dll)
•Hotel Bintang 3
Madinah = Al sham/diyar al salam/setaraf)
Mekkah = Gawharat al fadila/Zuwar hotel/
Setaraf)
•Makan sesuai program 3 kali sehari
(makanan Indonesia)
•Perlengkapan umroh
•Air zam zam 5 L
•Manasik 1 kali pertemuan
•Airport Handling
•Asuransi
exlude (tidak termasuk):
•Paspor
•Suntik Meningitis ( buku kuning )
•Upgrade sekamar berdua Rp 2.000.000/orng
Sekamar bertiga Rp 1.500.000/ orang
•Biaya Pengiriman Perlengkapan dan
Dokumen via pos"
Kesaksian Mantan Karyawati
Melansir Kompas.com, mantan karyawati First Travel menganggap harga promo umrah itu mustahil bisa memberangkatkan orang ke tanah suci.
First Travel membanderol paket perjalanan dengan harga Rp 14,3 juta per orang.
"Menurut pengalaman saya di travel (agen perjalanan) sebelumnya, dengan penghitungan harga segitu tidak bisa dijalankan," ujar mantan karyawati tersebut dalam acara "Rosi" di Kompas TV, Kamis (22/8/2017) malam.
Perempuan itu mengatakan, manajemen First Travel terkesan menutupi bagaimana skema akuntansi yang berjalan.
Selama menjadi pegawai, ia tidak pernah tahu bagaimana hitung-hitungan perusahaan untuk memberangkatkan calon jemaah dengan biaya serendah itu.
First Travel memang dikenal dengan agen perjalanan umrah berbiaya murah.
Pada 2012, perusahaan itu mematok harga Rp 11 juta- Rp 12 juta per paket.
Harga ini jauh di bawah standar Kementerian Agama yang mematok harga Rp 21 juta - Rp 22 juta.
"Harga tiketnya masih masuk dengan harga kita," kata mantan pegawai itu.
Seiring berjalannya waktu, nilai tukar rupiah semakin tinggi.
Namun, penyesuaian First Travel pada harga tersebut tidak signifikan.
"Tahun 2013 saja harga segitu sudah tidak bisa. Basic tiket tidak masuk harganya," katanya (TribunWow.com/ Woro Seto)(Sp)
Terbongkarnya kasus First travel bermula dari pengaduan seorang jamaah.
Hingga kini pihak kepolisian tengah mengusut kasus penipuan biro perjalanan umrah First Travel.
Diketahui ada 58.682 orang jamaah umrah yang belum diberangkatkan.
Mereka adalah calon jemaah yang sudah membayar paket promo Rp 14,3 juta per orang dalam periode Desember 2016 hingga Mei 2017.
Rupanya, para jamaah percaya dengan First Travel lantaran selama ini perusahaan tersebut menunjukkan kemewahan.
Seperti Kantor pusat dan kantor cabang dibangun dengan gaya Eropa dan interiornya tampak mewah.
Bahkan, kedua pemilik First Travel, Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan, kerap membagikan momen bersama mereka saat pelesir ke luar negeri.
Namun, di balik kemewahan itu, tersimpan kebobrokan sistem manajemen dan pengelolaan keuangan di dalamnya.
Kesan glamor yang ditampilkan hanya menutupi bahwa perusahaan tersebut tidak layak beroperasi sebagaimana agen perjalanan lainnya.
Mantan karyawati First Travel yang enggan disebut namanya mengaku terkesan dengan strategi pemasaran yang digunakan perusahaan tersebut.
Secara masif mereka aktif promo umrah murah di media sosial dengan kemasan menarik.
"Dalam medsos, Facebook, Instagram dalam hal menghias kantor yang bagus, biar tidak kelihatan itu abal-abal," ujar mantan karyawati tersebut dalam acara "Rosi" di Kompas TV, Kamis (22/8/2017) yang dilansir darti Tribunnews.com
Perusahaan itu punya slogan, paket boleh murah, asalkan kantor harus mewah.
Mantan karyawati tersebut mengaku mendengar dari orang yang menghias kantor mengenai slogan tersebut.
Rupanya, soal murahnya harga untuk melaksanakan ibadah umrah tersebut sangat tampak.
Melalui unggahan media sosial Facebook First Travel.
Untuk berangkat umrah pada bulan April hingga Desember 2018, pihak First Travel dalam brosurnya membandrol seharga 13,5 juta.
Harga ini jauh di bawah standar Kementerian Agama yang mematok harga Rp 21 juta - Rp 22 juta.
"UMROH PROMO 9Hari 2018
13,5JT (+ppn 1%) Special April Desember 2018 (FEE/CashBack 1JT)
DP : 5JT sd 7 Juni 2017
Sisa Pelunasan 8,5JT sd 1 Juli 2017
Pembayaran manual Transfer ke :
BANK MANDIRI Cab. Margonda Depok,
Rek No 157-000-323-9945
An. PT FIRST ANUGERAH KARYA WISATA
Kantor Pendaftaran Calon Jamaah :
Kantor Cabang First Travel Joglo
Jl. Joglo Raya No. 21C, Srengseng,
Jakarta Barat DKI Jakarta - 11630
Telp. 021 5890 9594
Include (Termasuk) :
•Tiket Pesawat PP (lion/citilink/airasia/Cathay/
emirates/etihad/ Qatar dll)
•Hotel Bintang 3
Madinah = Al sham/diyar al salam/setaraf)
Mekkah = Gawharat al fadila/Zuwar hotel/
Setaraf)
•Makan sesuai program 3 kali sehari
(makanan Indonesia)
•Perlengkapan umroh
•Air zam zam 5 L
•Manasik 1 kali pertemuan
•Airport Handling
•Asuransi
exlude (tidak termasuk):
•Paspor
•Suntik Meningitis ( buku kuning )
•Upgrade sekamar berdua Rp 2.000.000/orng
Sekamar bertiga Rp 1.500.000/ orang
•Biaya Pengiriman Perlengkapan dan
Dokumen via pos"
Kesaksian Mantan Karyawati
Melansir Kompas.com, mantan karyawati First Travel menganggap harga promo umrah itu mustahil bisa memberangkatkan orang ke tanah suci.
First Travel membanderol paket perjalanan dengan harga Rp 14,3 juta per orang.
"Menurut pengalaman saya di travel (agen perjalanan) sebelumnya, dengan penghitungan harga segitu tidak bisa dijalankan," ujar mantan karyawati tersebut dalam acara "Rosi" di Kompas TV, Kamis (22/8/2017) malam.
Perempuan itu mengatakan, manajemen First Travel terkesan menutupi bagaimana skema akuntansi yang berjalan.
Selama menjadi pegawai, ia tidak pernah tahu bagaimana hitung-hitungan perusahaan untuk memberangkatkan calon jemaah dengan biaya serendah itu.
First Travel memang dikenal dengan agen perjalanan umrah berbiaya murah.
Pada 2012, perusahaan itu mematok harga Rp 11 juta- Rp 12 juta per paket.
Harga ini jauh di bawah standar Kementerian Agama yang mematok harga Rp 21 juta - Rp 22 juta.
"Harga tiketnya masih masuk dengan harga kita," kata mantan pegawai itu.
Seiring berjalannya waktu, nilai tukar rupiah semakin tinggi.
Namun, penyesuaian First Travel pada harga tersebut tidak signifikan.
"Tahun 2013 saja harga segitu sudah tidak bisa. Basic tiket tidak masuk harganya," katanya (TribunWow.com/ Woro Seto)(Sp)
0 Response to "Terungkap, Ini Kejanggalan Brosur Iklan First Travel Lihat Pojok Bawah, Uda Jelas Masih Percaya!"
Posting Komentar