Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti memberikan usul
untuk mencabut subsidi solar bagi para nelayan kecil/foto google
RadarRakyat.Info-Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti memberikan usul untuk mencabut subsidi solar bagi para nelayan kecil. Tentu saja ini akan memberatkan nelayan. Namun benarkan begitu?
Justru dalam kasus tersbut, selama ini, banyak nelayan kecil tidak mendapatkan solar subsidi. Mengapa?
Nampaknya, bahan bakar yang sebagian harganya ditanggung pemerintah itu malah banyak dinikmati oleh perusahaan.
Banyak keterkatiannya, apalagi mengingat cara-cara subsidi BBM yang diberlakukan oleh rezim sebelumnya. Karena subsidi justru tidak memberikan keuntungan bagi nelayan kecil.
Akan tetapi, akan ada banyak perusahaan-perusahaan yang menikmati dan tidak menutup kemungkinan penimbunan, ataupun membuka celah mafia solar, dengan menjual BBM subsidi di atas harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga efeknya, Solar pun akan dibuat langka.
Boleh dikatakan, saat ini nelayan lebih membutuhkan ketersediaan solar yang cukup di seluruh wilayah Indonesia untuk melaut ketimbang subsidi solar yang justru sulit didapatkan nelayan.
“Cabut subsidi yang penting solar ada dimana-mana, yang penting bapak (Direktur Utama Pertamina) janji harus ada solar,” tegas Susi usai menandatangani nota kesepahaman dengan Pertamina di Jakarta, Senin (31/7/2017).
Jika pemerintah dalam hal ini KKP tidak mengambil langkah tersebut, maka dapat dipastikan nelayan kecil akan membayar BBM dengan harga mahal.
“Nelayan dapatnya BBM 2 tak, solar termahal. Jadi yang dibayar oleh nelayan itu justru harga termahal,” ujar Susi usai menandatangani nota kesepahaman dengan Pertamina di Jakarta, Senin (31/7/2017).
Kemungkin, lewat langkah Susi ini, bukan nelayan kecil yang takut, karena upaya ini akan membunuh perlahan-lahan mafia migas yang bertengger menikmati hasil lebih dari keringat nelayan.
Ketersediaan solar subsidi dapat dikatakan sangat langka, karena nyaris seluruh minyak disedot habis oleh para mafia perusahaan tersebut. Sehingga nelayan kecil hampir tak menikmatinya.
Tentunya dengan program BBM satu harga di seluruh wilayah Indonesia yang dilakukan pemerintah dengan Pertamina bisa menjadi modal besar bagi Menteri KKP dalam menyelaraskan visi dan misi kelautan yang ada.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik menuturkan, siap mendukung sektor kelautan dan perikanan dalam memasok ketersediaan solar untuk nelayan.
Pertamina tahun depan telah memiliki target agar mampu menyediakan BBM satu harga di 154 titik daerah terdepan, terluar, dan tertinggal. Ia berharap hal itu mampu memberikan manfaat kepada para nelayan.(Bdk)
Justru dalam kasus tersbut, selama ini, banyak nelayan kecil tidak mendapatkan solar subsidi. Mengapa?
Nampaknya, bahan bakar yang sebagian harganya ditanggung pemerintah itu malah banyak dinikmati oleh perusahaan.
Banyak keterkatiannya, apalagi mengingat cara-cara subsidi BBM yang diberlakukan oleh rezim sebelumnya. Karena subsidi justru tidak memberikan keuntungan bagi nelayan kecil.
Akan tetapi, akan ada banyak perusahaan-perusahaan yang menikmati dan tidak menutup kemungkinan penimbunan, ataupun membuka celah mafia solar, dengan menjual BBM subsidi di atas harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga efeknya, Solar pun akan dibuat langka.
Boleh dikatakan, saat ini nelayan lebih membutuhkan ketersediaan solar yang cukup di seluruh wilayah Indonesia untuk melaut ketimbang subsidi solar yang justru sulit didapatkan nelayan.
“Cabut subsidi yang penting solar ada dimana-mana, yang penting bapak (Direktur Utama Pertamina) janji harus ada solar,” tegas Susi usai menandatangani nota kesepahaman dengan Pertamina di Jakarta, Senin (31/7/2017).
Jika pemerintah dalam hal ini KKP tidak mengambil langkah tersebut, maka dapat dipastikan nelayan kecil akan membayar BBM dengan harga mahal.
“Nelayan dapatnya BBM 2 tak, solar termahal. Jadi yang dibayar oleh nelayan itu justru harga termahal,” ujar Susi usai menandatangani nota kesepahaman dengan Pertamina di Jakarta, Senin (31/7/2017).
Kemungkin, lewat langkah Susi ini, bukan nelayan kecil yang takut, karena upaya ini akan membunuh perlahan-lahan mafia migas yang bertengger menikmati hasil lebih dari keringat nelayan.
Ketersediaan solar subsidi dapat dikatakan sangat langka, karena nyaris seluruh minyak disedot habis oleh para mafia perusahaan tersebut. Sehingga nelayan kecil hampir tak menikmatinya.
Tentunya dengan program BBM satu harga di seluruh wilayah Indonesia yang dilakukan pemerintah dengan Pertamina bisa menjadi modal besar bagi Menteri KKP dalam menyelaraskan visi dan misi kelautan yang ada.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik menuturkan, siap mendukung sektor kelautan dan perikanan dalam memasok ketersediaan solar untuk nelayan.
Pertamina tahun depan telah memiliki target agar mampu menyediakan BBM satu harga di 154 titik daerah terdepan, terluar, dan tertinggal. Ia berharap hal itu mampu memberikan manfaat kepada para nelayan.(Bdk)
0 Response to "Ini Alasannya Kenapa Menteri Susi Minta Subsidi Solar Nelayan Dicabut"
Posting Komentar