Mangkir Dari Panggilan Hukum,Sikap Rizieq Shihab Dianggap tak Beri Contoh Baik

RadarRakyat.Info- Ada sebuah nuansa ketakutan yang kini dilami Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Kasus demi kasus yang menimpanya pun merupakan tanda bahwa Rizieq berusaha mengelak dan lari dari hukum.

Kabar itu diperparah dengan adanya berita Rizieq telah hengkang dari Indonesia dengan alasan negara ini sudah tidak aman baginya.

Tak hanya itu, semakin kuat dugaan menunjukkan beberapa kali Rizieq mangkir dari panggilan Polisi terkait sederet kasus kasus hukum, belum lama ini kasus chat mesum dirinya dengan Firza Husen.

Menghangatnya berita hengkang Rizieq dengan cepat ditepis oleh juru bica FPI, Slamet Ma'arif dengan bahasanya kalau Rizieq tengah melaksanakan ibadah umrah bersama keluarga besarnya.

Seharusnya Rizieq menjelaskan atas persoalan hukum ini agar masyarakat juga tidak menerka-nerka. Justru dengan menghilangnya Rizieq dinilai bahwa ketakutan itu sangat benar adanya.

Justru sikap Rizieq ini mengisyratkan sekaligus tidak memberikan teladan kepada para pengikutnya dalam mentaati hukum. Sangat berbeda dimana Rizieq kerap kali bersuara lantang bersama pengikutnya saat menuduh Basuki Tjahaj Purnama sebagai penista agama dan harus di proses secara hukum.

Polda Metro Jaya yang tengah menangani kasus pidana Rizieq mengaku tetap berpandangan positif kalau tersangka tengah beradadi Arab Saudi.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Argo Yuwono, mengatakan imam besar itu harus segera melaksanakan panggilannya. Mengingat jadwal pemeriksaan polisi tengah menunggunya.

Selain itu kabar lainnya terkait kepergian Rizieq, dikaitkan dengan adanya teror ancaman penembakan misterius di kediamannya di Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat pada 25 April lalu. Dimana dari pihak Rizieq mengatakan ada upaya untuk membunuh orang nomor satu di FPI itu.

Namun cukup aneh, sangat disayangkan kenapa peristiwa yang mengancam serta membahayakan dirinya tidak segera dilaporkan ke Polisi.

Menanggapi hal itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menjelaskan pihak kepolisian akan segera melakukan pengecekkan kebenaran ancaman yang dimaksud. "Kita akan cek ke Polda Jabar," katanya di Gedung Juang 45, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Minggu (30/4/17).