RadarRakyat.Info-Seluruh kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bertugas untuk memenangkan pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Terutama
bagi kader yang merupakan anggota DPRD, DPR RI, serta menjadi Bupati, Wali
Kota, dan Gubernur.
Anggota DPR
RI dari fraksi PDI-P, Charles Honoris mengatakan tiap anggota dewan telah
diberikan wilayah pengampuan.
Charles
sendiri, wilayah pengampuannya di Kecamatan Kebon Jeruk.
“Jadi saya
punya tugas untuk bisa memenangkan (Ahok-Djarot) di Kebon Jeruk,” kata Charles,
di Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (7/3/2017).
Tak hanya
anggota dewan yang berasal dari daerah pemilihan DKI Jakarta, namun anggota
dewan fraksi PDI-P dari seluruh Indonesia bertugas memenangkan Ahok-Djarot.
Selain itu,
PDI-P juga menurunkan kadernya yang menjabat Bupati, Wali Kota, dan Gubernur
untuk memenangkan Ahok-Djarot.
“Jadi kepala
daerah, seperti Bupati dan Wali Kota dari PDI-P datang ke Jakarta, serta
pimpinan DPRD untuk bekerja demi kemenangan Ahok-Djarot,” kata Charles.
Ada
konsekuensi yang akan diterima tiap kader, jika Ahok-Djarot kalah di wilayah
pengampuan.
“Jadi itu
nanti ada penilaian dari partai dan ibu Ketum (Ketua Umum Megawati
Soekarnoputri). Pastinya ada dan bisa menjadi bahan evaluasi kinerja kader,”
kata Charles.
Hasil survei
Dari dua
hasil survei yang diselenggarakan oleh lembaga survei Median dan Lingkaran
Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Ahok-Djarot menempati posisi kedua
setelah pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan tiga DKI Jakarta
Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Elektabilitas
Ahok-Djarot sebesar 39,7 persen dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 46,3
persen.
Sedangkan 14
persen responden lainnya masih undecided atau menyatakan belum memutuskan.
Responden dalam
survei ini sejumlah 800 warga DKI Jakarta yang mempunyai hak pilih.
Survei
dilakukan pada rentang waktu dari tanggal 21 sampai 27 Februari 2017, dengan
margin of error sebesar plus minus 3,4 persen dan tingkat kepercayaan 95
persen.
Peneliti
menentukan sampel dalam survei ini dengan teknik multistage random sampling dan
proporsional atas populasi di seluruh kotamadya di Jakarta dan faktor gender.
Sumber
pendanaan survei berasal dari dana mandiri pihak Median.
Sedangkan
berdasarkan survei LSI Denny JA terkait pasangan cagub-cawagub yang akan
bersaing pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017, elektabilitas Anies
Baswedan-Sandiaga Uno dinyatakan mencapai 49,7 persen, sedangkan elektabilitas
Ahok-Djarot 40,5 persen.
Adapun
survei tersebut dilakukan pada periode 27 Februari sampai 3 Maret 2017 terhadap
440 responden dengan cara tatap muka.
Metode yang
digunakan yakni multistage ramdom sampling, dengan margin of error survei ini
kurang lebih 4,8 persen. Survei diklaim dibiayai anggaran internal LSI. (r)
0 Response to " Megawati Akan Hukum Kader PDIP Jika Ahok-Djarot Kalah"
Posting Komentar