RadarRakyat.Info-Pemerintah Indonesia diminta mewaspadai di balik hubungan kerja sama dengan China. Ada kekhawatiran China memiliki agenda tersembunyi di balik niatnya untuk kerja sama dengan Indonesia.
Dosen
Universitas Pertahanan (Unhan) Syaiful Anwar mengatakan, kekuatan ekonomi
selalu dimanfaatkan sebagai instrumen negara untuk menekan negara lain. Selain
ekonomi, mekanisme tekanan negara lain di dunia internasional juga menggunakan
instrumen diplomasi dan militer.
"Tekanannya
dilakukan bertahap, mulai yang lunak hingga cara yang paling keras," ujar
Syaiful dalam acara seminar bertajuk Pertahanan dan Bela Negara di Auditorium
Universitas Swadaya Gunungjati (Unswagati) Cirebon, Senin, 27 Februari 2017.
Menurutnya
anggaran pertahanan China saat ini justru naik. Padahal, anggaran pertahanan
sejumlah negara cenderung turun.
Dia
menyebutkan, negara adidaya Amerika Serikat pada 2014 mengalokasikan anggaran
pertahanan 624.960 juta dolar AS. Namun kini turun menjadi 595.330 juta dolar
AS. Dia menuturkan, anggaran pertahanan negara AS itu setara dengan 80 kali
lipat APBN Indonesia.
Dia
menambahkan, negara lain seperti Perancis dari 56.708 juta dolar AS pada 2014
menjadi 56.467 juta dolar AS pada 2015, Jepang dari 50.842 juta dolar AS
menjadi 49.298 juta dolar AS, dan Saudi Arabia dari 49.649 juta dolar AS
menjadi 46.277 juta dolar AS.
"Sementara
Tiongkok (China-red) malah naik dari 175.066 juta dolar AS menjadi 190.914 juta
dolar AS," paparnya. (sin)
0 Response to "Indonesia Diminta Agar Waspada Agenda Tersembunyi China"
Posting Komentar