RadarRakyat.Info-Sejak pagi hingga asar, seperti 14 Selasa sebelumnya, Selasa kemarin (14/3) sidang terhadap terdakwa penista agama, Ahok, kembali digelar di Kementrian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan. Seperti biasa pula, sidang kali ini pun diwarnai aksi pro dan kontra, antara massa Ahoker dengan kaum Muslimin yang ingin hukum ditegakkan seadil-adilnya terhadap penista agama.
Pihak
kepolisian yang sejak awal sidang pertama sudah mengantisipasi kedatangan dua
kubu massa ini memisahkan lokasi para pengunjuk rasa. Massa ahoker di utara
jalan RM Harsono, sedangkan umat Islam di selatan, dipisahkan jarak sekitar 100
meter dengan kawat berduri dan jejeran mobil canon-water dan unit Dalmas lainnya.
Sepasukan Brimob dan polisi juga berjaga-jaga di titik-titik strategis.
Usai Zuhur
sekira pukul 13.30 wib, tiba-tiba nyelonong dua perempuan berboncengan sepeda
motor dari arah Taman Margasatwa Ragunan ke arah lokasi umat Islam. Satu orang
mengenakan busana khas Bani Serbet, bernama Roselince (51) warga kelahiran
Medan, sedangkan yang satunya mengenakan baju pink tanpa identitas.
Kontan saja,
keberadaan mereka yang sangat bisa memicu keributan karena udara memang tengah
terik, mengundang pihak keamanan internal umat Islam, yakni Laskar Pembela
Islam (LPI) dan Jawara Betawi berpakaian pangsi merah lengkap dengan peci
merah, untuk mengambil langkah pengamanan terhadap kedua ahoker ini.
Mereka
berdua digiring ke tenda posko dengan pengawalan ketat dan ditanya apa maksud
perbuatannya yang secara atraktif tidak pada tempatnya, karena sangat bisa
membahayakan dirinya.
“Salah
satunya bilang mau ke rumah saudara,” ujar seorang Jawara Betawi bernama Bang
Ihsan.
Salah
seorang lagi berkilah jika mereka hanya mau lewat. Namun keterangan mereka ini
tentu saja tidak dipercaya karena ada sejumlah laskar dan jawara yang mengaku
sudah mengenali salah satunya yang sudah pernah ditangkap dua kali sebelumnya
dalam kasus yang sama di event yang sama.
“Anda sudah
pernah ditangkap dua kali di sini juga, dan ini ketiga kalinya. Mau Anda apa
sih? Anda membahayakan diri sendiri!” selidik salah satu laskar yang berdiri di
samping eramuslim.
Massa yang
semakin banyak menghampiri tenda posko tampak geram, namun ditahan oleh laskar.
Keduanya pun terdiam dan tampak ketakutan. Bahkan sampai pipis di celana.
Tak lama
kemudian datang sejumlah polisi yang langsung mengamankan kedua ahoker ini dan
digiring ke gedung Pengadilan Agama Jaksel yang hanya berjarak seratusan meter
dari lokasi. Banyak yang heran dan curiga dengan ulah kedua ahoker ini.
“Kalau mereka
hanya ingin lewat di sini tentunya mereka menyembunyikan busana Bani Serbet
itu, dengan mengenakan jaket atau apalah. Tapi ini tidak. Mereka sepertinya
sengaja memperlihatkan identitas mereka. Ini bukan penyusupan tapi provokasi.
Mungkin saja, mereka memang inginnya digebukin massa.
Nah, kalau
sudah digebukin maka para wartawan segera datang merekam dan memberitakan jika
umat Islam itu anarkhis dan segala macam sebutan jelek lainnya. Ini pola basi
sebenarnya, makanya kita tidak terpancing,” ujar beberapa peserta aksi kepada
eramuslim tampak kesal.
Aksi bubar
dengan damai setelah sholat asar berjamaah di masjid terdekat. (rd) (gr)
0 Response to "Hasut Warga, Ahoker Ini Ditangkap Jawara Betawi Sampai Ngompol di Celana"
Posting Komentar