RadarRakyat.Info-Kebohongan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali terbongkar. Kali ini yang berani menguaknya adalah warga Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur. Gubernur penista agama itu berdusta soal harga air bersih di rumah susun sederhana (rusunawa).
Saat debat
calon gubernur- wakil gubernur pada 27 Januari lalu, Ahok mengatakan bahwa saat
ini air bersih yang dijual ke warga sudah murah yakni hanya Rp 1.050 per kubik.
Namun itu dibantah.
"Kalau
di media kayaknya enak bener, ngomong begini-begini, semuanya baik-baik. Itu
yang kemarin warga komplain. Di debat dia ngomong pembayaran air Rp 1.200.
Faktanya di sini kami bayar Rp 5.500. Jadi yang bohong siapa?" kata Ketua
RW 17, Muhammad Rais seperti dikutip dari kompas.com
Rais
menceritakan saat pertama kali tiba di Rusunawa Rawa Bebek, sumber air bersih
yang dipasok untuk warga berasal dari sumur bor. Dia menyebut instalasi air PAM
baru terpasang setelah warga mengeluhkan kondisi air dari sumur bor yang
dinilai tidak layak pakai.
Kepada
pengelola, Rais menyatakan bahwa kondisi tersebut berbeda dengan saat mereka
masih tinggal di Pasar Ikan. Karena di tempat tinggal yang lama, pasokan air
bersih berasal dari air PAM.
"Kami
digusur dari Pasar Ikan karena dianggap sampah masyarakat, dianggap pembohong,
menduduki tanah negara, terus dikasih air seperti ini, maaf-maaf kata, kami
punya air PAM dan (airnya) tidak kuning begini," kata Rais.
Pernyataan
Rais dibenarkan oleh warga. Menurut Effendi (69), setiap bulannya keluarganya
bisa menghabiskan sekitar 14-15 kubik air bersih.
"Setiap
bulannya habis Rp 75.000," kata pria yang juga berasal dari Pasar Ikan
itu.
RW 17 adalah
RW yang membawahi enam RT di Rusunawa Rawa Bebek. Rusunawa Rawa Bebek saat ini
menjadi tempat relokasi bagi warga yang digusur dari Pasar Ikan, Penjaringan,
Jakarta Utara; dan bantaran kali Ciliwung di Bukit Duri, Tebet, Jakarta
Selatan. (wn)
0 Response to "Warga Rawa Bebek Cakung, Kembali Bongkar Kebohongan Ahok Soal Harga Air"
Posting Komentar