RadarRakyat.Info-Wakil Ketua DPW PKB DKI Jakarta, Darussalam mengaku marah besar atas ulah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan tim kuasa hukumnya yang melecehkan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Maruf Amin dalam sidang kasus penistaan agama yang digelar di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (31/1) kemarin.
“Kita marah
besar atas sikap Ahok dan tim kuasa hukumnya yang melecehkan ulama kami,
panutan kami,” kata Darussalam di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (1/2).
Sektretaris
Komisi B DPRD DKI ini mengungkapkan, sikap arogansi Ahok terhadap KH Ma’ruf
Amin tidak mencerminkan sosok pemimpin daerah yang baik dan bijak.
“Model
pemimpin seperti Ahok tidak pantas memimpin kembali Ibukota,” ujar Darussalam.
Darussalam
menambahkan, sikap melecehkan Ahok juga mengecewakan kalangan nahdliyin.
Apalagi KH
Ma’ruf Amin merupakan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Respon yang
sama juga datang dari Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daniel Johan
“Sikap keras
Ahok yang kasar, arogan, dan ngancam-ngancam Kyai Maruf saat persidangan
menjadi sikap yang sangat blunder. Ahok kali ini membuat warga NU menjadi
sangat marah,” tegas Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daniel Johan melalui pesan
singkat, Rabu (1/2).
Kata dia, KH
Ma’ruf merupakan sosok yang paling dihormati warga NU sebagai pimpinan
tertinggi di PBNU saat ini. Organisasi yang berdiri sejak 31 Januari 1926 itu
merupakan pelindung segenap komunitas dan selalu menjadi garda terdepan dalam
menjaga keseimbangan bangsa untuk selalu teduh dan damai.
“Ini menjadi
hadiah yang sangat menyedihkan dari seorang Ahok kepada NU di hari ulang
tahunnya yang ke-91,” kesal Daniel.
Daniel
lantas mengatakan, Ahok menjadi bupati sampai gubernur saat ini karena
perjuangan tokoh NU sekaligus Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan
warga nahdliyin. “Bahkan PKB bersama Banser dulu pasang badan buat Ahok,” ulas
pria keturunan etnis Tionghoa itu.
Karena itu,
PKB secara tegas meminta Ahok segera menghadap Ma’ruf Amin dan meminta maaf
untuk menenangkan amarah warga NU sekaligus meneduhkan suasana kebatinan
bangsa. Jangan malah mempolitisir urusan hukum.
Begitu juga
dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) Asep
Irfan Mujahid menyayangkan ucapan dan perlakuan terdakwa Gubernur DKI Jakarta
non-aktif Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok serta pengacaranya terhadap Rais Am
PBNU KH Ma’ruf Amin saat bertindak sebagai saksi di persidangan ke-8 kasus
penodaan agama.
“Ahok telah
menghina panutan tertinggi kami dengan menuduh kiai tidak objektif dan disertai
ancaman”, ujar Asep saat Harlah NU ke-91 di kantor PBNU Jalan Kramat Raya,
Jakarta, Selasa (31/1/17) seperti dilansir ipnu.or.id.
Untuk itu,
Pimpinan Pusat IPNU menuntut Ahok dan pengacaranya mohon maaf kepada Rais Am
PBNU dan seluruh warga NU.
“Saya
melihat sikap dan perlakuan Ahok dan tim pengacara Ahok terhadap Kiai Ma’ruf
Amin sebagai Rais Am PBNU di persidangan sangat kasar, sarkastik, melecehkan
dan menghina marwah NU. Apalagi pengacara intimidatif. Kami tidak terima,” ucap
pria asal Ciamis itu.
“Kami hormat
pada ulama kami. Kami akan buat perhitungan,” pungkasnya.
Bahkan
respon yang keras juga datang dari Ketua Dewan Penasihat Lembaga Bantuan Hukum
PB NU, Moh Mahfud MD menegaskan pernyataan Ahok kepada KH Ma’ruf Amin dalam
sidang penistaan Surat Al Maidah 51 sangat tidak beradab dan di luar koridor
hukum. Untuk itu, wajar sekali bila sekarang warga nahdliyin merasa terpantik
emosinya atau marah terhadap sikap yang merendahkan posisi KH Ma’ruf Amin itu.
”Saya
pribadi selama ini diam saja. Tapi atas kejadian Ahok di sidang pengadilan yang
seperti itu maka saya pun kini emosi. Dan wajar bila para kader dan warga NU
seperti dari Ansor dan PMII marah atas sikap itu. Saya kira tindakan Ahok itu
tidak beradab. KH Maruf adalah sosok ulama yang sangat dihormati warga NU. Dan
di organisasi jamiah NU (PB NU) dia menempati posisi yang sangat tinggi. Semua
warga NU hormat dan mencintai beliau,” kata Mahfud yang juga Guru Besar FH UII
Yogyakarta, kepada Republika.co.id, Raby (1/2).
Begitu
ramainya reaksi dan respon keras yang datang dari berbagai rakyat indonesia
terhadap hinaan Ahok pada ulama kita.Begitu juga hebohnya respon dari netizen
terhadap hinaan ini.Ada hal yang terasa ganjil terlihat oleh kita, Kemana
perginya dua orang yang selalu berkoar-koar dengan lantang sebagai NU sejati
dan pasukan berani mati pembela NU.Netizen jadi bertanya-tanya.Kemana suara
Said Agil dan Gus Nuril di saat sesepuh Kyia NU di lecehkan oleh Ahok?.Kenapa
tidak terdengar lantang suaranya seperti tokoh-tokoh NU yang lain?
“Mana ko ga
ada suaranya (Said Agil,nusron,Gur Nuril-red) ketika Sepuh NU mau di laporkan
pihak ahok Hayyoo… lgi mau ngumpet kemna”ungkap akun bernama
hidayatullah.[artadilah/ mmcindonesia.com] (gr)

0 Response to "Nahdliyin Marah KH NU Dilecehkan Ahok, Kemana Said Agil, Nusron dan Gus Nuril"
Posting Komentar