RadarRakyat.Info-Siti Oetari Tjokroaminoto, siapakah beliau? Mungkin belum banyak yang tahu bahwa putri sulung Haji Oemar Said Tjokroaminoto ini adalah istri pertama Sukarno. Presiden RI pertama ini memang diketahui memiliki sembilan istri. Tapi mungkin tak banyak yang tahu sosok istri pertama dan kisah romansa beliau yang dimulai saat masih remaja.
Dikisahkan
awal perkenalan Sukarno dengan Oetari bermula ketika Sukarno masih berguru
serta tinggal di rumah kos milik Tjokroaminoto yang berlokasi di Gang 7
Paneleh, Surabaya. Saat itu usia Sukarno masih 20 tahun dan Oetari 16 tahun. Di
usia yang masih belia tersebut, Sukarno sudah memperlihatkan ketertarikannya
pada Oetari. Kisahnya kemudian berlanjut menjadi jalinan romansa indah yang
ceritanya mungkin bakal mengalahkan novel-novel cinta mana pun.
Sukarno
Menaklukkan Hati Oetari
Dalam buku
yang ditulis oleh Reni Nuryanti dkk berjudul Istri-Istri Soekarno, diceritakan
bahwa Sukarno berusaha mendekati Oetari yang biasa ia panggil dengan nama
sebutan Lak. Dengan rayuannya pada saat jalan-jalan menikmati indahnya senja,
Sukarno berusaha membuat hati Oetari luluh. Gayung pun bersambut, Oetari juga
mengutarakan rasa yang sama.
Dari situ
hubungan Sukarno dan Oetari makin dekat. Meski begitu, Sukarno tetap berusaha
untuk menaruh hormat pada Tjokro dengan tidak menunjukkan kasih sayangnya
kepada Oetari di hadapan Tjokro. Pada tahun 1919, sebuah peristiwa menyedihkan
terjadi di keluarga Tjokroaminoto. Istri Tjokro, Suharsikin wafat. Tjokro
sempat kehilangan semangat dan Oetari merasakan kesedihan yang mendalam.
Melihat Oetari bersedih, Sukarno pun ikut berduka.
Sukarno dan
Oetari Menikah di Usia Muda
Suatu hari,
paman Oetari menanyakan sesuatu pada Sukarno. Sukarno ditanya apakah ia
memiliki perhatian pada Oetari. Tanpa ragu, Sukarno menjawab, “Iya.” Hanya saja
terbersit keraguan di dalam hatinya. Saat itu baik Sukarno maupun Oetari masih
muda. Tapi akhirnya, Sukarno membulatkan tekadnya untuk menikahi Oetari.
Saat Sukarno
berusia 20 tahun dan Oetari berusia 16 tahun, keduanya mengikat janji suci.
Pernikahan mereka yang berlangsung pada tahun 1921 tersebut digelar dengan
sederhana di rumah kos Tjokroaminito di Gang 7 Paneleh, Surabaya. Pernikahan
yang dilangsungkan dengan persiapan seadanya itu sempat mengalami sebuah
ketegangan. Ketegangan yang sepele sebenarnya, berkaitan dengan baju yang
dikenakan oleh Sukarno saat akad.
Sukarno
Sempat Diminta untuk Mengganti Jas dan Dasinya
Seperti yang
dikutip dari buku Istri-Istri Soekarno, sebelum akad nikah berlangsung, sempat
terjadi ketegangan. Soekarno berdebat dengan penghulu. Sumber masalahnya
berasal dari baju yang dikenakan Sukarno untuk akad. Saat itu, Sukarno
mengenakan setelah jas dan dasi yang dianggap tak sesuai dengan adat serta
kebiasaan Islam pada zaman tersebut.
“Tuan Kardi… saya menyadari bahwa dulunya
mempelai hanya memakai pakaian Bumiputra, yaitu sarung. Tetapi, ini adalah cara
lama, aturannya sekarang sudah diperbarui,” begitu argumen Sukarno. Akibat dari
perdebatan tersebut, jari Sukarno sempat terbakar saat menyalakan korek api
untuk merokok ketika berusaha menenangkan diri. Setelah kondisi tenang,
pernikahan pun dilangsungkan.
Setelah
Menikah, Hubungan Sukarno dan Oetari Tak Bertambah Mesra
Dikutip
dalam otobiografi Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, kepada Cindy
Adams, Sukarno mengatakan kalau Oetari tak pernah disentuh dan tetap dijaga
dalam keadaan suci. Setelah menikah, hubungan keduanya memang tak bertambah
mesra bahkan disebut tak menikmati masa-masa bulan madu. Terlebih Sukarno makin
sibuk dengan aktivitas politiknya.
Meski
begitu, Sukarno tetap mengungkapkan bahwa ia menyayangi Oetari. Salah satunya
dibuktikan betapa Sukarno panik ketika Oetari jatuh sakit dan merawatnya dengan
sepenuh hati. Namun, sebagai suami istri tak ada keintiman yang tercipta. “Kami
tidur berdampingan di satu tempat tidur, tetapi secara jasmaniah kami sebagai
kakak beradik,” ungkap Sukarno.
Hubungan
Oetari dan Sukarno pada akhirnya tak bertahan lama. Uniknya, perceraian
keduanya dikatakan tidak membawa semacam luka. Masing-masing ikhlas dengan
perpisahan yang ada. Setelah berpisah dengan Bung Karno, Oetari menikah dengan
orang lain, sedangkan sang proklamator memulai kisah cintanya dengan Inggit. (b)
0 Response to "Kisah Sukarno dan Oetari, Sang Istri Pertama yang Tak Banyak Diketahui"
Posting Komentar