RadarRakyat.Info-Selama ini kita hanya mengenal penjelajah-penjelajah dari negeri barat seperti Marcopolo, Vasco da Gamma, hingga Bartolomeus Diaz. Selain penjelajah dari barat, kita juga mengenal sangat baik salah satu penjelajah besar dari Tiongkok bernama Laksamana Chengho yang sempat mendarat di Indonesia selama beberapa saat untuk menjalin kerja sama dengan penduduk lokal terutama di kawasan utara Jawa.
Selain
penjelajah yang telah disebutkan di atas, masih ada lagi satu penjelajah hebat
yang berasal dari Timur Tengah. Dia adalah Ibnu Batutah yang berhasil
mengelilingi puluhan negara pada abad ke-14 untuk menjalankan misi siar agama
dan juga perdagangan. Berikut kisah dari Ibnu Batutah yang patut kita teladani.
Misi
Perjalanan Ibnu Batutah
Ibnu Batutah
lahir di Maroko pada tahun 1304, saat usianya mencapai 20 tahun, dia mulai
terobsesi untuk mengelilingi dunia. Dengan kemampuan yang dimiliki, Ibnu
Batutah melangsungkan perjalanannya untuk naik haji di Mekah. Dari sana, dia
mulai banyak melakukan perjalanan ke wilayah-wilayah yang tidak pernah
dibayangkannya.
Saat muda
Ibnu Batutah mendapatkan pendidikan terbaik karena memiliki ayah seorang hakim.
Dari sini, dia belajar banyak hal baru sehingga rasa penasarannya akan
kebudayaan baru di seluruh dunia mulai tumbuh. Saat dirinya mulai yakin dan
merasa mampu melakukan perjalanan, Ibnu Batutah mulai melakukan penjelajahan
meski harus meninggalkan keluarga termasuk anak dan istrinya.
Mengelilingi
44 Negara di Seluruh Dunia
Dari
beberapa catatan sejarah, Ibnu Batutah melakukan perjalanan di 44 negara di
seluruh dunia dengan mayoritas muslim. Di kawasan itu, dia melakukan pendekatan
baik secara budaya maupun agama untuk mempelajari apa saja yang ada. Ibnu Batutah
menginginkan sesuatu yang baru sehingga mengunjungi negeri yang baru adalah
impiannya.
Negara yang
pernah dijelajahi oleh Ibnu Batutah meliputi Tiongkok, India, Rusia, Suriah,
Tanzania, Turki, Negara Jazirah Arab, dan Indonesia khususnya kawasan Samudra
Pasai yang kala itu sudah memeluk Islam. Di Samudra Pasai (Ibnu Batutah pernah
salah menyebutnya Jawa pada catatannya), Ibnu Batutah melakukan perdagangan
terutama rempah-rempah yang sangat berharga dan bernilai jual tinggi.
Belajar
Budaya dan Siar Agama
Waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan perjalanan 44 negara adalah 30 tahun. Selama itu,
Ibnu Batutah tidak pulang ke Maroko sehingga saat anak dan ayahnya meninggal
dia tidak tahun. Namun, meski menyisakan duka yang mendalam, perjalanan yang
dilakukan oleh Ibnu Batutah memberikan banyak sekali pengalaman yang tidak bisa
dibeli dengan uang sebanyak apa pun.
Selama
melakukan perjalanan ke 44 negara di dunia, Ibnu banyak melakukan siar agama
Islam. Di negara-negara yang penduduknya masih belum beragama Islam, dia
melakukan perdagangan atau kerja sama di bidang lain dengan memasukkan unsur
Islam meski tidak secara langsung. Ibnu Batutah ingin apa yang dia miliki dipelajari
oleh kawasan yang disinggahi dan dia ingin mempelajari juga budaya di daerah
tersebut yang sesuai dengan keyakinannya.
Kisah
Perjalanan Ibnu Batutah Jadi Rujukan Penjelajah Eropa
Setelah
melakukan perjalanan selama kurang lebih 30 tahun, Ibnu Batutah akhirnya
kembali lagi ke Maroko. Mengetahui ada salah satu warganya yang melakukan
perjalanan panjang, Sultan Fez memerintahkan juru tulis bernama Ibnu Juzai
untuk menulis kisahnya. Ibnu Batutah diminta menceritakan apa yang dilakukan
selama penjelajahan untuk dibuatkan laporan penjelajahan yang komplit.
Dalam
penulisan laporan Ibnu Juzai sedikit mengalami kesulitan. Pasalnya, Ibnu
Batutah jarang sekali menuliskan laporan perjalanannya. Dia hanya sesekali
menulis apa yang dia sukai pada buku harian. Dari buku harian dan apa yang
diingatnya, laporan perjalanan berhasil disusun dengan baik dan akhirnya
disebarkan ke banyak negara Arab hingga sampai ke Eropa dan dijadikan rujukan
penjelajahan.
Inilah kisah
tentang Ibnu Batutah yang dikenal sebagai penjelajah muslim terhebat di dunia.
Selama perjalanan, dia tidak melakukan penjajahan seperti penjelajah Eropa
lain. Justru dia melakukan siar Islam dan kerja sama dengan banyak pihak. Luar
biasa!
0 Response to "Ibnu Batutah, Penjelajah Muslim Terhebat yang Menjelajahi Dunia untuk Siar Agama"
Posting Komentar