Heboh! ZEALANDIA, Benua Baru yang Muncul di Sebelah Australia, Bagian Dari Benua Kuno

RadarRakyat.Info-Ada berapa benua yang kamu kenal selama ini? Lima, enam atau tujuh? Penemuan terbaru menyebut ada delapan benua di Bumi saat ini. Tambahan itu datang setelah sepekan terakhir ditemukan sebuah daratan baru di bawah negara kepulauan Selandia Baru dan New Caledonia.

Benua yang hilang itu dinamai Zealandia. Memiliki luas hampir 5 juta kilometer persegi, benua tersebut terletak tepat di samping benua terkecil di dunia, Australia. Jaraknya dengan Negeri Kanguru hanya sejauh 25 kilometer.

Hanya saja, saat ini Zealandia masih dalam kondisi 94% terendam air. Jika saja dia muncul ke permukaan seutuhnya, Zealandia bisa menjadi benua terkecil kedua di dunia.

Melansir Buzzfeed, Senin (20/2/2017), Zealandia aslinya merupakan bagian dari sebuah benua kuno bernama Gondwana. Benua raksasa itu terletak di belahan bumi selatan yang pada perkembangannya terpencar membentuk daratan luas baru yang lebih kecil, yakni Benua Antartika, Afrika, Amerika Utara dan Amerika Selatan. Juga membentuk Benua Australia, kepulauan Madagascar, India dan Semenanjung Arab.

Sumber: Observer.com

Zealandia kini menjadi pusat perhatian dan tujuan wisata baru. Negara yang terbentang di atasnya, antara lain Selandia Baru, New Caledonia, serta dua daerah kekuasaan Australia di Lord Howe dan Kepulauan Norfolk.

“Ini bukan penemuan yang terjadi secara tiba-tiba, tetapi kesadaran bertahap. Kami menyadari keberadaannya sejak 10 tahun terakhir, tetapi kami selama itu belum memiliki cukup data atau keyakinan untuk menafsirkannya. Data yang akurat sangat dibutuhkan untuk menulis makalah ini,” terang para peneliti dalam Geological Society of America journal.

Bagi para peneliti, penemuan Zealandia memberi gambaran baru bahwa ilmu pengetahuan alam pun bisa berubah. Sekali waktu faktanya bisa diabaikan jika ditemukan fakta baru.

“Pengelompokkan Zealandia sebagai benua baru lebih dari sekadar nama tambahan dalam daftar benua di dunia. Tetapi kita tahu bahwa ternyata masih ada daratan terendam bisa jadi pecahan benua yang memicu pencarian baru, mengeksplorasi kohesi dan pecahnya kerak benua,” papar para peneliti tersebut.