RadarRakyat.Info-Tim sukses Ahok-Djarot menemukan sejumlah pelanggaran dalam pemungutan suara pilgub DKI Jakarta putaran pertama. Mulai dari larangan mengenakan pakaian bermotif kotak-kotak bagi saksi di TPS, kekurangan surat suara, dan waktu pembukaan TPS yang diduga sengaja diperlambat.
Cawagub
nomor urut 2, Djarot Syaiful Hidayat, mengatakan pelanggaran-pelanggaran
tersebut akan dilaporkan ke Bawaslu oleh tim kampanye dan partai pendukung,
PDIP.
"Makanya
ini sebagai evaluasi semua karena banyak pelanggarannya," ujar Djarot saat
ditemui di GOR Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (18/2).
Mengenai
penumpukan jumlah warga yang datang memilih pada satu jam terakhir sebelum TPS
ditutup, Djarot menilai kejadian tersebut bukan merupakan mobilisasi massa.
Menurut dia, warga yang memenuhi TPS sekitar pukul 12.00 WIB itu adalah mereka
yang namanya tidak masuk dalam Daftar Pemilih Tetap.
"Kenapa?
Karena mereka tinggal di luar negeri. Ini kan banyak pemilih di luar negeri
yang KTP DKI datang untuk memilih. Tapi kan enggak masuk DPT," kata
Djarot.
Hak pilih
warga yang gugur tersebut, kata Djarot, merupakan pelanggaran hak dasar
demokrasi. Untuk itu ia berharap agar KPU bersedia mendata ulang pemilih.
"Setiap
warga negara, lihat saja undang-undangnya, mempunyai hak untuk menentukan
pilihannya. Itu rata-rata mereka tidak masuk DPT karena (tinggal) di luar
negeri. Tapi boleh nyoblos kan? Boleh. Asal nyoblosnya di RT atau RW di mana
itu dikeluarkan," ujarnya. (k)
0 Response to "Djarot Sesalkan Banyak Pelanggaran di Pilgub DKI"
Posting Komentar