Suararakyat - Usulan Mendagri Tjahjo Kumolo soal penunjukan Irjen Mochamad Iriawan dan Irjen Martuani Sormin sebagai Plt Gubernur bisa menjadi bumerang bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya, apa yang diusulkan Tjahjo merupakan sebuah langkah blunder. Sebab hal tersebut menunjukan kalau Jokowi tidak siap kalah menyambut Pilpres 2019.
"Nanti akan timbul persepsi bahwa Jokowi tak siap bertarung di 2019 sehingga dia menempatkan orang-orangnya di daerah tertentu," kata Pengamat Politik, Ray Rangkuti di Jakarta, Sabtu (27/1/2018).
Menurutnya, Polisi tak boleh dilibatkan dalam jabatan politik. Namun, karena kondisi darurat saat Pilkada, pelibatan ini terpaksa dilakukan tetapi harus dengan perhitungan yang matang.
"Harus dari Kementerian Dalam Negeri. Kalau mau cari lagi harusnya di eselon satu yang selevel seperti Dirjen dari Kemenpan, Kemenkopolhukam yang tugasnya mirip Gubernur," ungkap Direktur Lingkar Madani Indonesia ini.
Ray sendiri menekankan, ada hal yang tabu untuk dilakukan personel Polri yakni tak membuat keputusan secara politik, tak mensukseskan salah satu calon politik dan sama sekali tak terlibat dalam politik.
"Tapi kalau mereka sudah dicalonkan dan terlibat langsung dalam dunia politik dan jadi kepala daerah, justru akan mengambil celah politik," tutup Ray.
Sebelumnya, Tjahjo memang berencana menunjuk Asisten Operasi (Assops) Kapolri, Irjen Mochamad Iriawan sebagai Plt Gubernur Jawa Barat dan Kepala Divisi Propam Mabes Polri, Irjen Martuani Sormin sebagai Plt Gubernur Sumatera Utara.
Dia memastikan kalau Presiden Jokowi tak mempermasalahkan usulan itu lantaran penunjukan perwira TNI dan Polri sebagai Penjabat Gubernur dikarenakan alasan keamanan. Mereka pun akan ditempatkan di wilayah-wilayah yang rawan konflik selama pelaksanaan Pilkada.
0 Response to "Jokowi Bisa Kalah di 2019 Kalau Setujui Usulan Mendagri Soal Plt Gubernur"
Posting Komentar