Suararakyat - Memasuki musim panen di beberapa sentra produksi turut mempengaruhi harga di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) yang turun Rp. 200 – Rp. 300. Demikian pula harga gabah seperti di wilayah di Sumatera Selatan yang anjlok hingga Rp. 800. Padahal diketahui beras impor yang didatangkan dari negara Thailand dan Vietnam belum masuk.
Menurut Pengamat Kebijakan Pangan Dr Yanuar Rizki, kondisi ini mengindikasikan soal harga beras dikonsumen tidak lebih dari permainan isu dan bukan terkait kondisi riil.
“Kalau pasokan masih sama tapi harga bisa turun karena persepsi ada impor beras dan harga gabah turun, maka ini membuktikan soal harga beras di konsumen lebih kepada permainan isu bukan kondisi riil”, ujarnya, Sabtu (27/1/2018)
Karena, menurut Yanuar, kondisi riilnya beras impor sendiri belum masuk ke Indonesia tapi harga sudah bisa turun. Jadi, tanpa tambah pasokan impor pun bisa turun dari sisi suply-demand di stok beras.
“Justru, sekarang yang jadi korban adalah petani harga gabah nya turun ditekan oleh isu impor”, katanya.
Yanuar menambahkan, persoalan hulu di petani dan hilir dikonsumen sebenarnya bisa dijaga dan dikelola lebih baik. Namun isu impor beras ini menjadi sangat kontraproduktif terhadap seluruh sistem pertanian nasional yang dengan susah payah dibangun.
Dengan demikian, kata Yanuar, fakta ini memberikan bukti bila persoalan harga beras dan harga gabah sebenarnya hanya permainan para pedagang dan importir.
“Ini fakta jangka pendek, soal harga beras dan gabah hanya jadi permainan para pedagang dan importir”, tandasnya.
Sebagaimana diketahui harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang pada Sabtu (27/1/2018) mengalami penurunan sebesar Rp 25 hingga 575 perkg dibandingkan sehari sebelumnya.
Beras Jenis IR64-II sebelumnya Rp 12.075, turun Rp 300 menjadi Rp 11.775 perkg. Beras IR64-III semula Rp 8.900, turun Rp 250 menjadi Rp 8.650 perkg. Beras IR64-I semula 12.650, turun Rp 175 menjadi Rp 12,475 perkg. Beras Ketan Putih Biasa semula Rp 23.575 turun Rp 575 menjadi Rp 23.000 perkg.
Sementara itu harga beras di beberapa pasar di wilayah DKI Jakarta juga mengalami penurunan. Sumber data www.infopangan.jakarta.go.id, harga beras IR42 pera Sabtu 27/1 di Jakarta Pusat Rp 11.875 turun Rp 456 perkg dibandingkan hari sebelumnya, di Jakarta Timur Rp 11.467 turun Rp 318 perkg. Beras IR64 Ramos di Jakarta Pusat Rp 10.660 turun Rp 750 perkg dan di Jakarta Selatan Rp 11.086 turun Rp 246 perkg.
Demikian pula harga gabah mengalami penurunan hingga Rp.800 seperti yang dialami petani di Sumatera Selatan.***
0 Response to "Harga Beras dan Gabah Turun, Pengamat Kebijakan Pangan: Ini Membuktikan Adanya Permainan Pedagang dan Importir"
Posting Komentar