Suararakyat - Fredrich Yunadi berkukuh bahwa dia selaku advokat tidak bisa dijerat pidana oleh KPK. Ia menyebut langkah KPK yang menjeratnya sebagai tersangka kasus dugaan menghalangi penyidikan itu mengancam profesi advokat.
"Ini adalah suatu pekerjaan yang diperkirakan ingin menghabiskan profesi advokat. Hari ini saya diperlakukan oleh KPK, berarti semua advokat itu akan diperlakukan hal yang sama, dan ini akan diikuti jejak oleh kepolisian maupun jaksa," kata Fredrich sesaat sebelum ditahan, di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (13/1).
Ia lantas beralasan bahwa UU Nomor 18 Tahun 2003 mengatur bahwa advokat tidak bisa dituntut secara perdata maupun pidana. Bahkan hal tersebut diperkuat oleh adanya putusan dari Mahkamah Konstitusi.
Dengan adanya penetapan tersangka dirinya oleh KPK, Fredrich menilai bahwa praperadilan juga nantinya bisa disebut sebagai upaya menghalangi praperadilan.
"Anak buah saya mengirim foto bahwa ada orang KPK melakukan penggeledahan, anak buah saya cewek, dapat ancaman 'kamu menghambat penyidikan kamu bisa saya jerat dengan pasal 21'," kata dia.
Fredrich ditahan usai ditangkap penyidik KPK pada Jumat (12/1). Ia ditangkap setelah sebelumnya mangkir dari panggilan untuk diperiksa sebagai tersangka.
Fredrich Yunadi Digelandang ke Gedung KPK (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan) |
Mantan pengacara Setya Novanto itu menjadi tersangka karena diduga menghalangi penyidikan yang sedang dilakukan KPK. Ia diduga bersama-sama dengan dr Bimanesh Sutarjo berkoordinasi untuk menyiapkan skenario saat Setya Novanto masuk rumah sakit akibat kecelakaan. Keduanya diduga juga bekerja sama memanipulasi data medis Setya Novanto guna menghindari pemeriksaan KPK.
Saat ini baik Fredrich maupun Bimanesh sudah ditahan oleh penyidik KPK. Fredrich ditahan di rutan KPK di gedung Merah Putih, sedangkan Bimanesh ditahan di rutan Guntur.
0 Response to "Fredrich Sebut Tindakan KPK Ancam Profesi Advokat"
Posting Komentar