Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia (RI), Retno Marsudi bertolak ke Yordania untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Yordania, Ayman Safadi dan Menlu Palestina, Riyad Al Maliki.
Kunjungan Menlu Retno ini merupakan bentuk dukungan penuh Indonesia terhadap rakyat Palestina.
Rencananya para pejabat tinggi negara itu akan membahas masalah Yerusalem. “Menlu RI akan bahas masalah Jerusalem dan sampaikan dukungan penuh Indonesia terhadap Palestina,” kata Juru Bicara Kemenlu RI Arrmanatha Nasir melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu (10/12/17).
Selain itu, kedua Menteri tersebut juga akan membahas persiapan KTT Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang akan digelar pada 13 Desember di Istanbul, Turki.
Indonesia sangat mengecam keputusan Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Donald Trump si Gedung Putih mengatakan bahwa pemerintahannya akan memulai proses untuk memindahkan Kedutaan Besar AS di Tel Aviv ke Yerusalem.
Langkah Pemerintah AS secara resmi mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel telah memicu kemarahan dunia dan menyebabkan kekisruhan terutama di kawasan Timur Tengah.
Menyusul pernyataan Trump, Presiden Joko Widodo sendiri menyebut, bahwa keputusan AS itu telah melanggar resolusi PBB. Dengan tegas Jokowi meminta Donald Trump mencabut keputusannya tersebut.
“Keputusan itu telah melanggar berbagai resolusi di PBB yang AS menjadi anggota, dan ini bisa mengguncang stabilitas keamanan dunia,” tegas Jokowi, Kamis (7/12).
Setibanya di Amman, Yordania, Menlu Retno mengajak Yordania memperkuat perjuangan diplomasi, baik secara bilateral maupun multilateral, untuk mencegah negara lain mengikuti jejak AS untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel atau memindahkan Kedutaan nya ke Jerusalem.
Menlu RI juga mengajak Yordania untuk mengambil langkah guna meyakinkan negara-negara yang belum mengakui Palestina untuk melakukannya.
Kepada Menlu Yordania, Menlu RI menyampaikan bahwa masyarakat internasional harus terus berpegang kepada keputusan 'status quo' yang telah ditetapkan PBB mengenai status Yerusalem saat ini.
Selain menegaskan sikap Indonesia, Menlu Retno dan Menlu Yordania juga juga melakukan koordinasi terkait langkah diplomasi dalam memperjuangkan status Yerusalem dan kemerdekaan Palestina.
Hal ini menurut Retno sangat penting dilakukan apalagi, Raja Yordania adalah Pelayan Situs Suci di Yerusalem, yang memiliki peran pelindung terhadap situs suci Yerusalem; mewakili kepentingan situs suci Yerusalem di dunia internasional; mengatur badan Wakaf di Yerusalem.
“Kita semua memiliki tanggung jawab moral untuk menghentikan ketidakadilan yang dihadapi rakyat Palestina. Tidak akan ada perdamaian yang adil dan hakiki di Timur Tengah sebelum ada Kemerdekaan Palestina,” jelas Menlu RI dalam keteranga terulisnya, Senin (11/12/2017).
Karena itu Menlu RI berharap dengan KTT LB OKI bisa menghasilkan sesuatu hal kuat terkait penolakan terhadap langkah Amerika Serikat.
“Negara-negara OKI harus dapat memanfaatkan moment ini tidak saja untuk membulatkan dukungannya terhadap penolakan kebijakan Amerika Serikat, akan tetapi yang lebih penting mendorong agar secepatnya dapat merealisasikan kemerdekaan Palestina,” ujarnya.
Sebelumnya, Menlu Retno juga menekankan bahwa pentingnya untuk mewujudkan perdamaian antara Palestina dan Israel dengan mendorong tercipta solusi dua negara Palestina-Israel.
0 Response to "Menlu RI ke Yordania dan Mendukung Kemerdekaan Palestina"
Posting Komentar