Densus 88 Berhasil Amankan 5 Terduga Teroris Pemasok Senpi di Sumsel

Sepak terjang tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror dalam mengatasi setiap pergerakan terorisme di Indonesia harus terus mendapat dukungan penuh dari berbagai elemen bangsa.

Resiko dan ancaman bahkan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi anggota yang terlatih dalam menangani dan memerangi aksi-aksi terorisme.

Tak sedikit pelaku teroris yang sudah ditangkap dan di menjalani hukuman atas perbuatannya. Sebelum ditangkap para teroris inipun tak segan-segan menghabisi nyawa orang-orang yang dianggap kafir dan tidak sepaham dengan keyakinnanya dalam membela ajaran agama yang suarakan dalam bentuk Jihad.

Para teroris ini elah menciptakan ancaman pertahanan dan keamanan di Indonesia.

Densus 88 terus mengintai

Beberapa hari lalu Densus berhasil menangkap lima terduga teroris Sumatera Selatan.

Sebelumnya Densus menangkap dua terduga teroris di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan, yakni Abdul Qodir alias Yaziz dan M Suriadi pada Minggu, 10 Desember 2017 sekira pukul 02.00 WIB.

Kemudian perburuan itu berlanjut, Densus 88 Antiteror juga menangkap tiga terduga teroris lainnya.

Ketiganya adalah AH alias Im, Su alias AF, serta Sua alias AJ. AH ditangkap di wilayah Talang Kramat, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin. Sementara AF dan AJ ditangkap di Desa Lecah, Kecamatan Lubay Ulu, Kabupaten Muara Enim.

Kapolda Sumsel, Irjen Zulkarnain Adinegara, membenarkan penangkapan terhadap terduga teroris tersebut di wilayah Sumatera Selatan. Menurutnya, Polda Sumsel hanya bersifat membantu Densus 88 saat proses penangkapan.

Dari hasil keterangan, kelima terduga teroris ini merupakan pelarian dari Kelompok Jamaah Anshorut Khilafah (JAK) Jambi yang pernah ditangkap Tim Densus 88 pada Agustus 2017 di Jambi.

Kapolda menjelaskan bahwa penangkapan ini merupakan hasil pengembangan terduga jaringan teroris pemasok senjata api yang telah ditangkap pada 2016 lalu.

“Kedua pelaku yang ditangkap pertama itu diduga berperan sebagai pemasok senjata api rakitan pada jaringan teroris yang ditangkap di Oku Selatan 2016 lalu. Jadi dilakukanlah pengembangan dan mereka terlibat dalam pemasokan senjata api,” kata Kapolda.

Dari hasil penangkapan tersebut, Densus 88 berhasil mengamankan barang bukti yakni paspor, buku nikah, handphone, dan barang bukti lainnya.

Saat ini kelima terduga teroris tersebut masih berada di Mako Brimob Polda Sumsel untuk menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut.