Sejumlah kendaraan antre di gerbang tol Cibubur Utama, Jakarta Timur,
Kamis (7/9). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki
Hadimuljono telah mengeluarkan surat keputusan menghilangkan gerbang tol
Cibubur dan Cimanggis mulai 8 September 2017, hal tersebut bertujuan
untuk mengurai kemacetan pada ruas tol Jakarta, Bogor dan Ciawi
(Jagorawi). ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya/aww/17.
RadarRakyat.Info-Gerbang Tol (GT) Cibubur Utama dan Cimanggis Utama telah dinonaktifkan pada Jumat, (8/9/2017) dini hari.
Pasalnya kedua GT ini seringkali menjadi simpul kepadatan kendaraan karena perjalanan pengendara terhenti saat mengambil kartu tol atau menempelkan kartu elektronik.
"Sehari-harinya bisa mengurangi kepadatan sampai 10.000 kendaraan per jam. Kalau waktu kemacetan bisa 40 menit," ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna di GT Cibubur Utama.
Herry menuturkan, dengan GT dihilangkan, kendaraan akan terdistribusi antreannya yakni pada saat keluar tol. Dari yang semula kendaraan terkumpul di satu tempat, menjadi tersebar.
"Antrean kendaraan pasti akan berpindah di pintu keluar, tapi tidak sebanyak di Cibubur," sebut Herry.
Dia menambahkan, GT ini akan dibongkar dan dalam sebulan PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai pengelola jalan tol akan merapikannya.
Sementara untuk sosialisasi, Herry mengaku, Jasa Marga telah mengumumkan lewat media massa dan juga memasang spanduk di GT.
"Penjaga tetap ada yang ditempatkan di lapangan untuk membantu mengarahkan pengendara," kata Herry.
(komps)
Pasalnya kedua GT ini seringkali menjadi simpul kepadatan kendaraan karena perjalanan pengendara terhenti saat mengambil kartu tol atau menempelkan kartu elektronik.
"Sehari-harinya bisa mengurangi kepadatan sampai 10.000 kendaraan per jam. Kalau waktu kemacetan bisa 40 menit," ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna di GT Cibubur Utama.
Herry menuturkan, dengan GT dihilangkan, kendaraan akan terdistribusi antreannya yakni pada saat keluar tol. Dari yang semula kendaraan terkumpul di satu tempat, menjadi tersebar.
"Antrean kendaraan pasti akan berpindah di pintu keluar, tapi tidak sebanyak di Cibubur," sebut Herry.
Dia menambahkan, GT ini akan dibongkar dan dalam sebulan PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai pengelola jalan tol akan merapikannya.
Sementara untuk sosialisasi, Herry mengaku, Jasa Marga telah mengumumkan lewat media massa dan juga memasang spanduk di GT.
"Penjaga tetap ada yang ditempatkan di lapangan untuk membantu mengarahkan pengendara," kata Herry.
(komps)
0 Response to "Penghilangan GT Cibubur Bisa Kurangi Kepadatan 10.000 Mobil Per Jam"
Posting Komentar