RadarRakyat.Info-Seorang koresponden BBC di Cox's Bazaar, Bangladesh, mengatakan bahwa anggota komunitas Muslim Rohingya minoritas Myanmar melakukan streaming melalui penyeberangan, tanpa dihentikan.
PBB sekarang memperkirakan bahwa 58.000 pengungsi telah berhasil menyeberang.
Kekerasan meletus di negara bagian Rakhine, Myanmar, lebih dari seminggu yang lalu.
Pengungsi menuduh pasukan keamanan Myanmar dan gerilyawan Budha membakar desa mereka.
Pemerintah Myanmar mengatakan pasukan keamanan mereka menanggapi serangan bulan lalu terhadap lebih dari 20 pos polisi oleh militan Rohingya.
Bentrokan selanjutnya telah membuat warga sipil dari semua komunitas melarikan diri.
Sebanyak 20.000 lainnya Rohingya diperkirakan terjebak di sepanjang sungai Naf, yang membentuk perbatasan.
Lembaga bantuan mengatakan mereka berisiko tenggelam, penyakit dan ular berbisa.
Kelompok kampanye Human Rights Watch telah merilis citra satelit baru dari Myanmar yang menurut mereka menunjukkan bahwa lebih dari 700 rumah telah dibakar di satu desa Rohingya.
Phil Robertson, direktur deputi Asia Human Rights Watch, mengatakan kepada BBC: "Sejauh yang dapat kami katakan, penghancuran terjadi pada tanggal 25 Agustus di pagi hari, dan tampaknya telah lengkap dan lengkap. Sekitar 99% bangunan hancur di desa itu. "
Rakhine, wilayah termiskin di Myanmar, adalah rumah bagi lebih dari satu juta orang Rohingya. Mereka telah menghadapi puluhan tahun penganiayaan di negara mayoritas Buddhis, di mana mereka tidak dianggap sebagai warga negara.
Telah terjadi gelombang kekerasan mematikan dalam beberapa tahun terakhir. Kenaikan saat ini adalah yang paling signifikan sejak Oktober 2016, ketika sembilan polisi tewas dalam serangan terhadap pos perbatasan.
Sampai saat itu belum ada indikasi adanya pemberontakan bersenjata, meski ada ketegangan etnis.
Kedua serangan tersebut pada bulan Oktober dan pada tanggal 25 Agustus dilakukan oleh sebuah kelompok yang disebut Arakan Rohingya Salvation Army (Arsa).
Dikatakan bahwa tujuannya adalah untuk melindungi Muslim Rohingya dari represi negara di Myanmar. Pemerintah mengatakan itu adalah kelompok teroris.
Militer juga melakukan tindakan keras setelah serangan pada bulan Oktober yang menyebabkan tuduhan pemerkosaan, pembunuhan dan penyiksaan tersebar luas. Puluhan ribu orang Rohingya melarikan diri ke Bangladesh saat itu.
PBB sekarang melakukan penyelidikan formal, meskipun militer Burma membantah melakukan kesalahan.
sumber : bbc.com
sumber : bbc.com
0 Response to "Konflik Myanmar: Polisi Bangladesh Mengizinkan Warga Rohingya Melarikan Diri"
Posting Komentar